Gelagat Brpida Alvian Terekam Usai Membakar Putri Apriyani, Kini Diburu Polisi: Ada Seragam Dinas

TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya Bripda Alvian Maulana Sinaga resmi jadi tersangka atas kematian Putri Apriyani di kosannya di Indramayu, Jawa Barat.

Kini Bripda Alvian masih dalam pemburuan polisi usai diduga membakar Putri Apriyani.

Terbaru, pengacara keluarga Putri Apriyani menyebut jika Bripda Alvian sudah dipecat dari Korps Polri.

Dikatakan Toni jika Bripda Alvian terbukti secara sah melakuakn tindak pidana pembunuhan.

Terkait kejadian itu, Bripda Alvian juga dipecat secara tidak hormat.

"Bripda Alvian Maulana Sinaga terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tercela yakni melakukan tindak pidana pembunuhan. Bripda Alvian diberhentikan dengan tidak hormat atau PTDH," ujarnya dalam akun tiktok pribadinya, Rabu (14/8/2025).

Baca juga: Pantas Ayah Prada Lucky Minta Maaf ke Prabowo dan TNI, Sempat Ancam Pelaku Senior Anaknya: Beresiko

Baca juga: Lihat Bidan Dona Berenang demi Pasien Bikin Prabowo Luluh, Pemprov Sumbar Terima Anggaran Jembatan

Baca juga: Terkuak Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia, Ada Rahasia Penyakitnya, Belum Setahun Lahir Anak Kembar

Toni menambahkan jika selain barang bukti ponsel, tas dan sepeda motor juga ada seragam dinas Polri dan sepatu milik Bripda Alvian. 

Terungkap fakta baru, kata Toni, berdasarkan CCTV Putri Apriyani masuk kos pukul 20.00 disusul Bripda Alvian, Jumat (8/8/2025). 

"(Sabtu) jam 05.04 Bripda Alvian keluar sendirian naik motor. Balik lagi jam 05.30. Jam 08.00 Bripda keluar dalam kondisi linglung mondar-mandir di depan kos dan akhirnya pergi," ujarnya.

Sosok Putri Apriyani (21) wanita yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gosong terbakar pada Sabtu (9/8/2025).

Tentu saja kematian Putri membuat geger warga sekitar.

Mereka merusaha merangkai kejadian demi kejadian sebelum penemuan mayat Putri.

Termasuk soal suara tangis dari dalam kamar dan keberadaan orang yang bersamanya.

Polisi belum memastikan penyebab kematian Putri.

Malam harinya, jenazah korban dibawa untuk diautopsi di RS Bhayangkara Losarang.