Rocky Gerung Tantang Jokowi Buktikan Tudingan di Kasus Ijazah-Pemakzulan Gibran: Seperti Roy Suryo

TRIBUNJAMBI.COM– Pengamat politik Rocky Gerung tidak tinggal diam terhadap pernyataan mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi. 

Sebelumnya, Jokowi menuding adanya "agenda besar politik" di balik isu ijazah palsu yang menerpanya.

Serta desakan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Rocky Gerung kini balik menantang Jokowi untuk membuktikan klaim "konspirasi besar" yang ia lontarkan.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan kepada awak media di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (14/7/2025), 

Jokowi menyebut bahwa polemik ijazah dan usulan pemakzulan putra sulungnya itu bertujuan untuk menjatuhkan reputasinya.

"Ini perasaan politik saya mengatakan, ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," kata Jokowi. 

Meskipun demikian, ia menegaskan tidak terpengaruh dan menganggap tudingan-tudingan itu sebagai hal yang biasa saja.

"Biasa-biasa aja lah," ujarnya.

Baca juga: Farhat Abbas Lawan Roy Suryo Cs, Gugat Rp 1,5 Miliar Terkait Isu Ijazah Jokowi

Baca juga: CINTA DITOLAK Berkali-kali, Kakek 60 Tahun Culik Tetangga yang Masih SMP, Ada 5 Pelaku

Baca juga: HARI INI Tom Lembong Hadapi Vonis Kasus Impor Gula: Bebas atau Dipenjara 7 Tahun?

Dua isu tersebut memang gencar menerpa Jokowi setelah ia tak lagi menjabat sebagai Presiden RI, memicu spekulasi di kalangan publik.

Menanggapi hal ini, Rocky Gerung menilai bahwa Jokowi harus mampu membuktikan adanya "agenda besar" atau yang diistilahkan Rocky sebagai konspirasi. 

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, Kamis (17/7/2025), eks dosen filsafat UI ini menyatakan,

"Balik pada semacam tuduhan Presiden Jokowi, bahwa ini ada satu konspirasi besar untuk urusan politik. Nah, kalau kita kembalikan di dalam perdebatan hari-hari ini, kita juga bisa katakan, dalil Presiden Jokowi, harus dia buktikan."

Rocky kemudian lebih merinci jenis konspirasi yang harus dibuktikan Jokowi. 

"Kan dia mesti tunjukkan yang mana yang disebut konspirasi. Konspirasi ideologi, konspirasi yang sifatnya deep state, artinya persekongkolan di dalam negara yang kadang kala tak terbaca nanti mungkin puluhan tahun kemudian baru mulai terbuka tuh," jelasnya.