Berita Viral
Rocky Gerung Tantang Jokowi Buktikan Tudingan di Kasus Ijazah-Pemakzulan Gibran: Seperti Roy Suryo
Pengamat politik Rocky Gerung tidak tinggal diam terhadap pernyataan mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Rocky berargumen, Jokowi seharusnya mampu membuktikan dugaan konspirasi atau agenda besar ini.
Pasalnya, setelah menjabat sebagai Presiden RI selama 10 tahun, ia memiliki akses ke banyak informasi yang bersifat rahasia.
Baca juga: Apa Itu Sarjana Muda, Benarkah Jokowi hanya Sarjana Muda setara D2 dan D3, Bukan S1
Baca juga: Mobil Inova yang Tabrak Lari di Jelutung Jambi Ternyata Mobil Dinas Bawaslu
"Jadi Presiden Jokowi sebagai manusia politik yang punya dokumen, punya memori selama 10 tahun tentang elit politik, tentu mesti membuktikan," papar Rocky Gerung.
"Karena [sebagai] seorang presiden yang sampai sekarang masih dilindungi oleh negara, [yang] mungkin baru kedaluwarsa perlindungan negara itu setelah 5 atau 10 tahun ke depan, tetap dia tahu banyak rahasia negara," tambahnya.
Agar lebih adil, Rocky menuntut pembuktian dari Jokowi ini harus sama seperti saat Jokowi mendesak Roy Suryo dan pihak lain untuk membuktikan dalil mereka yang menyebut ijazahnya palsu.
"Jadi kalau beliau mengatakan ada konspirasi besar, atau apa aja yang mungkin dibayangkan oleh Presiden Jokowi, nah dia mesti diminta pembuktian kan," kata Rocky Gerung.
"Supaya kita tahu bahwa ternyata Presiden Jokowi juga punya informasi tentang hal-hal yang makin lama makin strategis, makin taktis, yaitu konspirasi besar itu," lanjutnya.
"Dan kita ingin supaya fair, bahwa mereka yang menuntut ijazah Jokowi diminta ucapannya itu, statement-nya itu dibuktikan," imbuhnya.
"Nah, sekarang, sebaliknya, Pak Jokowi mengucapkan satu statement yang betul-betul kelihatannya agak berbahaya karena menyebut ada konspirasi. Nah, dia mesti buktikan tuh," tandasnya.
Isu Pemakzulan Gibran dan Proses di DPR
Perlu diketahui, tuntutan pemakzulan Gibran dilayangkan oleh Forum Purnawirawan TNI melalui surat yang ditujukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tertanggal 26 Mei 2025.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut, pihaknya masih mempelajari surat wacana pemakzulan Gibran.
Ia menegaskan, DPR akan melihat terlebih dahulu mekanisme yang berlaku dalam menangani surat tersebut. "Prosesnya itu masih dalam mekanisme yang ada," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Rocky Gerung, akademisi kelahiran Manado, 20 Januari 1959, dikenal sebagai pengkritik vokal kebijakan dan kepemimpinan Jokowi selama dua periode.
Isu-isu seperti proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), kebebasan berekspresi, dinasti politik, hingga janji politik yang tak ditepati sering menjadi sasaran kritik tajamnya.
Dengan latar belakang ilmu filsafat, Rocky lihai menggunakan pendekatan filosofis dan akademis untuk membingkai kritiknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.