Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 15 Juli 2025 - Harta untuk Memuliakan Tuhan

Pengkhotbah 5:9 (TB)  Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pdt Feri Nugroho, S.Th, GKSBS Palembang Siloam 

Renungan Harian Kristen 15 Juli 2025 - Harta untuk Memuliakan Tuhan

Bacaan ayat: Pengkhotbah 5:9 (TB)  Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Ach... Lagi-lagi tentang uang, harta dan kekayaan. Faktanya benar bahwa uang bukan segalanya, namun hari ini segalanya perlu uang. Ke toilet umum aja perlu dua ribu rupiah.

 Parkir sejenak saja, seseorang mendatangi dan menagih uang parkir, sementara barang yang dibeli mungkin tidak lebih dari sepuluh ribu rupiah. Hampir segala hal perlu uang.

 Itu sebabnya orang-orang berlomba untuk mendapatkan uang, berdoa minta diberkati agar punya uang, berstrategi sedemikian rupa agar bisa mengembangkan uang.

Uang, uang dan uang lagi! Padahal ketika saatnya tiba, Tuhan berkata, "Cukup!", segala uang, harta dan kekayaan yang dimiliki, tidak ada se-sen pun akan dibawa, kecuali beberapa potong kain penutup tubuh. Inilah dilemanya: dicari saat masih bernafas, namun terabaikan saat putus nafas! 

Pengkotbah menulis, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia."

 Uang, harta dan kekayaan pada dasarnya netral. Yang menjadi tidak netral ketika semua ada di tangan pemiliknya. Berharga atau tidaknya uang, bergantung penuh kepada pemiliknya.

Jika pemiliknya sedemikian rupa mencintai, maka uang akan menjadi sangat berharga. Sementara bagi pemilik yang memandang uang sebatas sarana hidup, maka keberhargaan uang menjadi berbatas. 

Inilah yang perlu ditata dalam diri setiap pemilik uang  harta dan kekayaan. Dalam kaca mata pengkotbah, cinta uanglah yang menjadikan uang menjadi bermasalah.

Sebab cinta uang akan membuat seseorang mencari tiada batas, mengumpulkan tiada terhitung. Akhirnya justru diperbudak oleh uang. Tidak ada rasa puas, jika seseorang telah jatuh pada cinta uang. 

Saldo seberapapun akan terus dirasakan kurang dan kurang. Jika setelah memperbesar lumbung penyimpan uang, ternyata malam itu nafas terputus bukankah semuanya sia-sia? 

Itulah peringatan yang pernah Yesus nyatakan agar jangan menjadi orang kaya yang bodoh. Pikirnya, kekayaan dapat memberikan jaminan penuh pada kehidupan. 

Nyatanya harus melongo kecewa, karena kekayaan tidak pernah bisa memberikan jaminan  keselamatan. 

Tidak ada larangan menjadi kaya bagi orang percaya. Mandat yang Allah berikan untuk mengelola bumi, memang memungkinkan seseorang mendapatkan kompensasi kekayaan dalam hidup. Namun itu bukan yang utama. 

Pengkotbah memberikan peringatan agar kita waspada terhadap uang; agar kita tidak jatuh cinta pada uang. Tempatkan uang pada tempat yang seharusnya, sebagai sarana untuk menjalani kehidupan. 

Bersyukur menjadi benteng yang kuat agar tidak jatuh pada ketamakan. Sikap percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan lah yang akan menjadikan seseorang dapat menikmati kehidupan. Satu hal yang pasti, bahwa Allah akan terus mencukupi segala yang kita butuhkan. Percayalah! Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

 

Baca juga: Renungan Harian Kristen 14 Juli 2025 - Mengoreksi Motif Ikut Yesus

Baca juga: Renungan Harian Kristen 12 Juli 2025 - Keadilan Allah Ditegakkan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved