Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 14 November 2025 - Fokus pada Pesan Illahi

Bacaan ayat: Ulangan 4:2 (TB)  Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 14 November 2025 - Fokus pada Pesan Illahi

Bacaan ayat: Ulangan 4:2 (TB)  Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Dalam aturan relasi internasional, nama diri seseorang itu tidak boleh berubah ketika melintasi dua negara dengan bahasa yang berbeda.

Nama Paijo akan tetap Paijo meskipun ia melancong ke kutup utara.

Dengan kemajuan teknologi, agar tidak terjadi kesalahan, maka copy paste menjadi umum dilakukan, dimana sebuah data dapat digandakan secara digital dan di pindahkan ke tempat lain, sama persis dengan data aslinya.

Sadar atau tidak, pola ini berpengaruh pada paradigma ketika seseorang memahami kehidupan beriman. 

Penyebutan kitab, pasal dan ayat seakan menjadi wajib benar dan jika keliru penyebutan akan dianggap keliru dari aslinya. 

Ketika mengulang kisah perjalanan empat puluh tahun di padang gurun, ternyata terdapat perintah yang sama dari Tuhan.

 Ia menghendaki bahwa, "Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu."

Membaca bagian ini secara harafiah dan memperjumpakannya dengan budaya copy paste, wajar jika banyak yang salah paham dengan apa yang dimaksudkan. 

Pemahaman harafiah tanpa boleh salah ketik terkait titik dan komanya menjadi aturan yang diberlakukan saat seseorang membaca Alkitab. 

Faktanya, ketika Alkitab ditulis akan bersentuhan langsung dengan budaya dan pengalaman hidup seseorang.

Secara teknis akan memakai huruf-huruf buatan manusia yang disusun dalam sebuah kata untuk membentuk kalimat demi meninggalkan jejak literasi dari apa yang terjadi secara lisan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved