Israel vs Iran

Solusi Rusia terkait Nuklir Iran yang Dipersoalkan AS hingga IAEA: jadi Produk Komersial

Rusia menyampaikan bahwa Amerika Serikat (AS), Iran, dan IAEA telah memberikan tanggapan terhadap proposal mereka terkait nuklir Iran

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Ist
NUKLIR IRAN - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam laporan terbarunya pada Juni 2025 menyebut Iran telah memiliki cukup uranium untuk membangun satu bom nuklir dalam hitungan minggu.  

TRIBUNJAMBI.COM - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyampaikan bahwa Amerika Serikat (AS), Iran, dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah memberikan tanggapan terhadap proposal Rusia terkait program nuklir Iran.

Program nuklir Iran selama ini dipandang sebagai ancaman oleh Amerika Serikat karena dikhawatirkan dapat dimanfaatkan untuk memproduksi senjata nuklir melalui pengayaan uranium—meskipun tuduhan tersebut telah dibantah oleh pihak Iran.

Dalam upaya menjadi pihak penengah, Rusia menawarkan suatu mekanisme solusi kepada AS, Iran, dan IAEA—yang selama ini memantau aktivitas nuklir Iran.

Dalam usulan tersebut, Iran diminta untuk mengirimkan kelebihan uranium yang telah diperkaya ke Rusia.

Di sana, bahan tersebut akan diolah menjadi produk bernilai komersial seperti bahan bakar untuk reaktor.

Proposal ini diluncurkan di tengah upaya ketiga pihak—Iran, AS, dan IAEA—untuk menemukan pendekatan penyelesaian yang dapat diterima bersama mengenai masa depan program nuklir Iran.

"Iran bersikeras atas haknya untuk memperkaya uranium di wilayahnya," tegas Ryabkov pada Jumat (11/7/2025).

"Rusia mengusulkan agar uranium yang diperkaya di Iran dijadikan produk komersial," tambahnya.

Menurut Ryabkov, proposal tersebut telah ditanggapi secara serius oleh ketiga pihak.

"Usulan Rusia untuk mentransfer kelebihan uranium dari Iran telah ditanggapi serius oleh Washington, Teheran, dan IAEA," ungkapnya.

"Kami telah menyampaikan proposal ini kepada pihak Iran dan Amerika, dan IAEA juga mengetahuinya," lanjut Ryabkov.

Ia menekankan bahwa Rusia tengah berupaya menawarkan solusi untuk dua isu utama yang melibatkan ketiga pihak tersebut.

"Idenya adalah untuk memecahkan dua masalah sekaligus. Pertama, pihak Iran sangat menekankan pentingnya mempertahankan hak untuk melakukan pengayaan di wilayahnya," paparnya.

"Kedua, kami melihat adanya penentang Teheran yang menyatakan kekhawatiran serius tentang akumulai uranium yang diperkaya di Iran di atas tingkat yang biasanya digunakan untuk memproduksi bahan bakar reaktor nuklir," jelasnya lebih lanjut.

Ia menambahkan bahwa jika Rusia dapat mengambil alih pengelolaan kelebihan uranium tersebut, maka bisa menjadi solusi praktis yang menjembatani kepentingan berbagai pihak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved