Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 12 Juli 2025 - Keadilan Allah Ditegakkan

Bacaan ayat: Amos 7:8 (TB)  Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Tali sipat!" Berfirmanlah Tuhan: "Sesungguhnya,

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pdt Feri Nugroho, S.Th, GKSBS Palembang Siloam 

Renungan Harian Kristen 12 Juli 2025 - Keadilan Allah Ditegakkan

Bacaan ayat: Amos 7:8 (TB)  Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Tali sipat!" Berfirmanlah Tuhan: "Sesungguhnya, Aku akan menaruh tali sipat di tengah-tengah umat-Ku Israel; Aku tidak akan memaafkannya lagi. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, memungkinkan manusia mempunyai segala potensi yang Allah punyai. Tentu dalam batasan sebagai ciptaan.

Potensi tersebut memungkinkan manusia melakukan mandat dari Allah untuk berperan aktif dalam memelihara ciptaan yang lain. 

Sayangnya potensi tersebut justru membuat manusia memberontak kepada Allah. Akibatnya jatuh dalam dosa. Hasilnya? Potensi yang dimiliki menjadi menyimpang dari rancangan Allah. 

Manusia merancang sendiri segala hal dalam kategori baik dan yang jahat dalam pemandangannya sendiri. 

Salah satu contoh penyimpangan ialah tentang keadilan. Manusia dapat menciptakan keadilan dalam versinya sendiri.

Adil dalam hal jumlah yang sama banyak, adil dalam hal kebutuhan yang disesuaikan dan adil yang tercipta dalam rasa keadilan terhadap keputusan yang diambil.

Masing-masing dalam versinya. 

Amos tampil saat kemerosotan moral terjadi secara masif. Ketimpangan sosial terjadi, orang kaya menindas yang miskin, tercipta kelas-kelas sosial untuk saling menindas.

 Masing-masing merasa benar dan adil dalam pemandangannya sendiri. Dapat kita bayangkan bagaimana bobroknya kehidupan umat yang mengaku milik Tuhan ini!

Melalui Amos, Allah tampil dengan tali sipat dalam sebuah penglihatan.

Tali sipat biasanya dipakai untuk mengukur tegak lurusnya suatu dinding bangunan atau tiang. Penglihatan ini memberikan penegasan bahwa Allah akan menjadi Hakim yang adil atas segalanya. Umat Tuhan dinyatakan bersalah dan akan mendapatkan hukuman. 

Mereka akan binasa sebagai hukuman atas kejahatan yang dilakukan. Mereka akan dibuang dalam pengasingan. Hal ini nantinya tergenapi saat Babel tampil sebagai adikuasa dan mengalahkan umat Tuhan. Sebagai tawanan, umat Tuhan menjadi terserak, dibuang ke Babel.

Dalam hal ini, Tuhan tampil sebagai Hakim Yang Adil dengan otoritas yang mutlak atas segala yang ada. 

Apa yang dilakukan umat Tuhan bisa jadi terjadi juga hari ini. Betapa mahalnya mencari keadilan. Fakta keadilan yang diperjualbelikan telah menjadi rahasia umum.

Siapa yang ber-uang, akan memiliki kesempatan lebih besar memenangkan perkara. Tidak peduli lagi tentang benar dan salah. Kebenaran menjadi relatif, bergantung pada siapa yang berkuasa dan memegang palu.

Masih adakah harapan? 

Penglihatan Amos memberikan harapan, bahwa Allah tidak pernah berubah. Ia adalah Hakim yang adil. Otoritas-Nya mutlak atas segala yang ada.

 Maka terus tempatkan Dia sebagai Hakim yang adil. Jangan putus asa saat ketidakadilan merajalela. Saatnya akan tiba bahwa Allah akan menyatakan keadilan-Nya. Percayalah. Amin.

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved