Polemik di Papua

SATGAS Cartenz Buru KKB Papua Pembakar rumah Dinas Bupati Puncak dan 5 Bangunan Lainnya

Satgas Operasi Damai Cartenz memburu KKB Papua pelaku pembakaran rumah Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan lima bangunan lainnya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Facebook
Satgas Operasi Damai Cartenz memburu Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua pelaku pembakaran rumah Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan lima bangunan lainnya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Satgas Operasi Damai Cartenz memburu Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua pelaku pembakaran rumah Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan lima bangunan lainnya.

Pembakaran itu terjadi Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.

Mereka juga membakar dua unit rumah milik bupati sudah lama tidak ditempati. 
Kemudian kantor Distrik Omukia juga dibakar, pada Minggu (6/6/2025).

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes. Pol. Adarma Sinaga menjelaskan, klaim KKB Papua terkait penggunaan rumah Bupati dan Kantor Distrik sebagai pos militer tidak benar.

Informasi itu merupakan bagian dari propaganda yang sengaja disebarkan untuk memengaruhi opini publik.

“Kelompok KKB berupaya membangun narasi seolah-olah pemerintah memanfaatkan fasilitas sipil untuk kepentingan militer. Narasi ini digunakan KKB untuk membenarkan aksi kekerasan mereka serta memengaruhi dan menghasut warga, sedangkan hal tersebut tidaklah benar,” ujar Brigjen Pol Faizal.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo menambahkan, Sebby Sambom yang mengakui dirinya sebagai juru bicara TPNPB-OPM telah menyebarkan pernyataan yang menuding penempatan pasukan militer di rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia telah menimbulkan ketakutan kepada warga dari kampung halaman mereka.

“Padahal, sebelum narasi dari Sebby Sambom muncul, akun-akun simpatisan KKB sempat memframing bahwa pembakaran bangunan di Ilaga justru dilakukan oleh aparat TNI-Polri. Ini menunjukkan adanya pola propaganda terstruktur untuk menggiring opini publik yang mereka buat,” jelas Kombes Pol Yusuf.

Baca juga: PENTOLAN KKB Papua Tewas Ditembak TNI, Jeki Murib Dalang Pembakaran Sekolah dan Gereja

Baca juga: KRONOLOGI 3 Pria Biadap Rudapaksa dan Bunuh Wanita Lansia dan Tinggalkan Korban di Rumah Kosong

Baca juga: BIADAB! 3 Pria Rudapaksa dan Bunuh Lansia 50 Tahun, Jasad Ditemukan di Bangunan Kosong, 1 DPO

Selain rumah dinas Bupati Puncak yang sudah lama tidak ditempati dan Kantor Distrik, Satgas Ops Damai Cartenz juga mencatat bahwa KKB melakukan pembakaran empat bangunan lain, yakni:

1.  Diduga satu unit gereja di Kampung Pinapa, Distrik Omukia.

2.  Rumah dinas Pemda di Kampung Pinapa.

3.  Puskesmas di Kampung Pinapa.

4.  Satu unit bangunan sekolah dan kantor kampung di Kampung Pinggil, Distrik Omukia.

Narasi pembakaran yang diklaim sebagai perlawanan terhadap “militerisasi” fasilitas sipil disebut kerap menjadi strategi KKB untuk menarik simpati internasional serta membangun dukungan masyarakat lokal.

"Sudah menjadi kebiasaan KKB, apabila pihak mereka melakukan kejahatan pembunuhan terhadap warga sipil, mereka selalu menyebut korbannya adalah aparat militer Indonesia yang menjadi mata-mata, namun faktanya yang mereka lakukan adalah membunuh warga sipil yang tidak bersalah,” tutup Yusuf Sutejo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved