Berita Nasional

Wanita Jambi Terseret Kasus Kematian Polisi di NTB Selama Ini Tulang Punggung Keluarga

M merupakan wanita asal Jambi yang terseret dalam kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi.

|
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunlombok.com/Istimewa
WANITA ASAL JAMBI - Kepala UPTD PPA NTB Eny Chaerany saat bertemu tersangka M di Rutan Polda NTB, Kamis (3/7/2025). Tersangka M adalah wanita yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi bersama Kompol I Made Yogi Purusa (IMYPU) dan Ipda Haris Chandra (HC). 

Namun hingga kini, penyidik belum berhasil mengungkap siapa pelaku utama dalam tindak kekerasan tersebut.

“Ini yang masih kami dalami, sampai hari ini kita belum dapatkan pengakuan,” kata Syarif.

Ia juga menegaskan bahwa para tersangka bukan orang sembarangan dalam institusi kepolisian.

Keduanya merupakan mantan kepala satuan di bidang narkoba dan reserse kriminal, sehingga penanganan kasus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

"Kita profesional dan kita lakukan ini secara hati-hati karena yang kita hadapi bukan orang biasa, mantan Kasat Narkoba dan mantan Kasat Reskrim," terang Syarif, dikutip dari TribunLombok.com.

Tiga tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat 3 dan/atau pasal 359 KUHP junto pasal 55, terkait tindak penganiayaan yang menyebabkan kematian dan keterlibatan lebih dari satu pihak.

Untuk menggali lebih dalam, penyidik mendatangkan ahli poligraf dari Labfor Polda Bali.

Hasil tes mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara pernyataan tersangka dan fakta yang ditemukan.

Hasil Pemeriksaan Forensik

Dr. Arfi Samsun, pakar forensik dari Universitas Mataram, memaparkan bahwa hasil autopsi menunjukkan adanya tanda kekerasan yang signifikan.

Salah satu temuan utama adalah patahnya tulang lidah korban, yang menjadi indikasi kuat bahwa penyebab kematian adalah cekikan.

“Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan,” kata Arfi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).

“Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air.”

“Tidak bisa dipisahkan pencekikan dan tenggelam sendiri-sendiri tetapi merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan,” jelasnya.

Dr. Arfi juga menyebut adanya memar pada bagian kepala depan dan belakang korban. Ia menduga kepala korban terbentur benda diam akibat pergerakan keras saat kejadian.

“Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang, kalau berdasarkan teori kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam,” imbuh Arfi.


(Tribunnews.com/ adi/ Tribunlombok/ Robby Firmansyah)

 

Baca juga: Polisi Dihabisi Polisi saat Pesta di Villa, Celah Waktu Satu Jam tanpa CCTV dan Saksi

Baca juga: Wanita Jambi Terseret Kasus Kematian Polisi di NTB Selama Ini Tulang Punggung Keluarga

Baca juga: Hizbullah Tolak Seruan Pelucutan Senjata, Minta Agresi Israel Dihentikan Lebih Dulu

Baca juga: Anak 8 Tahun Cuma Bisa Menggonggong karena Hidup bersama Enam Anjing sembari Ibu Mengemis

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved