Berita Nasional

Wanita Jambi Terseret Kasus Kematian Polisi di NTB Selama Ini Tulang Punggung Keluarga

M merupakan wanita asal Jambi yang terseret dalam kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi.

|
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunlombok.com/Istimewa
WANITA ASAL JAMBI - Kepala UPTD PPA NTB Eny Chaerany saat bertemu tersangka M di Rutan Polda NTB, Kamis (3/7/2025). Tersangka M adalah wanita yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi bersama Kompol I Made Yogi Purusa (IMYPU) dan Ipda Haris Chandra (HC). 

Meski tinggal di luar NTB, selama proses hukum berjalan, M dinilai sangat kooperatif.

Latar Belakang Kasus

POLISI DIHABISI POLISI - Brigadir Nurhadi meninggal diduga akibat dihabisi polisi yang merupakan seniornya.
POLISI DIHABISI POLISI - Brigadir Nurhadi meninggal diduga akibat dihabisi polisi yang merupakan seniornya. (Dok Polda NTB)

Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis hasil penyidikan terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi, anggota Propam yang ditemukan meninggal dunia di sebuah vila di Gili Trawangan, Lombok Utara.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menyampaikan bahwa pihaknya telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Dua dari tiga tersangka merupakan anggota polisi aktif, yaitu Kompol YG dan Ipda HC, sementara satu tersangka lainnya adalah seorang perempuan yang juga berada di lokasi kejadian.

Brigadir Nurhadi ditemukan meninggal di Villa Tekek usai menghadiri pesta bersama atasannya dan dua wanita. Menurut penjelasan Kombes Syarif, rombongan itu datang ke Gili Trawangan dalam rangka berlibur.

“Dari penjelasannya yang satu mereka (tersangka dan korban) ke sana (Gili Trawangan) untuk happy-happy dan pesta,” tegas Syarif.

Setibanya di vila tempat pesta berlangsung, Nurhadi diketahui mengonsumsi obat penenang.

Pihak kepolisian mencatat adanya selisih waktu selama satu jam, antara pukul 20.00 hingga 21.00 WITA, di mana tidak terdapat saksi atau rekaman CCTV yang merekam aktivitas di dalam vila.

Polisi menduga kekerasan terhadap korban terjadi dalam rentang waktu tersebut.

“Sehingga space waktu ini patut diduga tempat terjadinya (pencekikan) seperti yang disampaikan seperti hasil ekshumasi karena ada faktor sebelumnya diberikan sesuatu yang seharusnya tidak dikonsumsi tapi dikonsumsi,” kata Syarif.

Dalam penyelidikan, diketahui bahwa sebelum kematiannya, Nurhadi sempat menggoda salah satu wanita yang ikut serta dalam perjalanan tersebut. Wanita itu disebut sebagai teman dari salah satu tersangka.

“Ini dibenarkan oleh saksi yang ada di TKP,” jelas Syarif.

Terkait pengawasan lokasi, Syarif juga menjelaskan bahwa kamera pengawas hanya terdapat di pintu masuk vila, dan pihaknya memastikan tidak ada rekaman yang hilang.

Hasil autopsi terhadap jasad Nurhadi menunjukkan adanya luka akibat pukulan benda tumpul serta indikasi cekikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved