Polemik di Papua
KKB Papua Berteriak 'HAM', Tuduh Aparat Tembak Warga Sipil, Sebby Sambom: Luka Berat
TPNPB-OPM, yang kerap disebut KKB Papua kembali melontarkan tuduhan serius terhadap militer Indonesia, sebut tembak warga sipil hingga kritis.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Di tengah sorotan berkelanjutan terhadap situasi keamanan di Papua, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), yang kerap disebut KKB Papua kembali melontarkan tuduhan serius terhadap militer Indonesia.
Mereka mengklaim aparat bertanggung jawab atas penembakan seorang warga sipil bernama Otius Kogoya (40) di Kampung Pinapa, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, pada Selasa (1/7).
Insiden ini, menurut klaim mereka, menyebabkan korban luka parah dan harus menjalani operasi.
Dalam siaran persnya pada Rabu (2/7), Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan laporan resmi telah diterima dari
Komandan Operasi TPNPB Kodap XVIII Ilaga, Mayor Numbuk Telenggen.
Menurut Sebby Sambom, kejadian penembakan Otius Kogoya terjadi sekitar pukul 03.25 WIT.
"Menurut laporan yang kami terima, aparat militer menembak warga sipil bernama Otius Kogoya (40) hingga mengalami luka berat. Kejadian terjadi sekitar pukul 03.25 WIT, dan korban telah dilarikan ke RSUD Ilaga untuk menjalani operasi akibat luka tembak,” ungkap Sebby.
KKB Papua menuding aparat militer memasuki Kampung Pinapa melalui Distrik Gome, Bandara Aminggaru, dan Kogago.
Lalu melancarkan operasi yang tidak hanya berujung pada penembakan warga sipil tetapi juga pembakaran sejumlah rumah di Ilaga.
Baca juga: IRONI di Tanah Papua: TPNPB-OPM Teriak HAM, Justru KKB Papua Menginjak-injaknya!
Baca juga: SOK JAGO Zabidi Ngaku Orang Dekat Presiden Prabowo Kini Jadi Tersangka, Polisi: Senjata Kita Ambil
Baca juga: JOKOWI Absen di Hari Bhayangkara ke-79, Kemana? Pengakuan Luhut Panjaitan di Postingan Janggal
Mayor Numbuk Telenggen, dalam laporan yang diteruskan Sebby, menyebut bahwa pasukan TPNPB-OPM Kodap XVIII Puncak Ilaga saat itu berada di Pinapa, namun operasi aparat militer tidak mengenai anggota mereka.
TPNPB-OPM kemudian menuding keberadaan pasukan militer Indonesia di Papua tidak hanya menyasar kelompok bersenjata.
Melainkan juga membahayakan warga sipil, bahkan menilainya sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.
Sebagai respon, Sebby Sambom mengeluarkan seruan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Kami meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan segala bentuk penembakan terhadap warga sipil selama operasi militer berlangsung. Jika memang ingin berperang, silakan lakukan secara terbuka melawan TPNPB, bukan dengan menyasar permukiman warga sipil secara tiba-tiba,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sebby Sambom menuntut pertanggungjawaban Presiden Prabowo atas insiden yang menimpa Otius Kogoya dan atas meningkatnya jumlah pengungsi akibat operasi militer.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.