Berita Nasional

Yunarto Wijaya Soroti Nasib Jokowi: Terlupakan sebagai Presiden, Diingat karena Anak

Setelah satu dekade menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, masa pensiun Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak berjalan tenang.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Tangkap Layar Kompas Tv.
Presiden ke-7 RI Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangannya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2025). Setelah satu dekade menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, masa pensiun Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak berjalan tenang. Alih-alih dikenang karena deretan kebijakan besar dan pembangunan infrastruktur masif yang pernah ia dorong, publik justru lebih banyak membicarakan kontroversi yang membayangi sosok Jokowi pasca lengser dari Istana. 

Namun hingga kini, publik menanti apakah sang mantan presiden bersedia menunjukkan langsung ijazahnya jika diminta secara resmi oleh pengadilan.

 

Isu lain yang menyeret nama Jokowi adalah desakan agar putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dimakzulkan. 

Forum Purnawirawan TNI bahkan telah mengirim surat resmi ke DPR dan MPR untuk mempercepat proses tersebut. Meski belum dibahas di forum resmi DPR, isu ini mendapat respons langsung dari Jokowi.

Dalam pernyataannya kepada media, Jokowi menyebut dinamika tersebut sebagai bagian dari demokrasi.


 Ia mengingatkan bahwa sistem pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia dilakukan secara paket, dan proses pemakzulan pun harus mengikuti prosedur ketatanegaraan yang ketat.

"Kalau bicara pemakzulan, ya harus sesuai aturan. Tidak bisa sekadar karena tidak suka," tegasnya.


Fenomena ini membuka ruang refleksi: apakah publik Indonesia lebih tertarik pada narasi konflik ketimbang pencapaian? 

Apakah mantan pemimpin bisa benar-benar ‘pensiun’ dari sorotan ketika keluarganya masih aktif di politik?

Dalam demokrasi yang semakin dewasa, warisan kepemimpinan seharusnya tetap bisa dibicarakan dengan objektif. 

Namun faktanya, perbincangan tentang Jokowi hari ini lebih banyak berkutat pada persoalan personal dan politik dinasti, bukan pencapaian strategis selama dua periode pemerintahannya.

 

 

(Tribunjambi.com/Tribunnews.com)

Baca juga: ISI Percakapan 4 Mata Jokowi dan Tom Lembong di Istana Bogor 10 Tahun Silam: Singgung Impor Gula

Baca juga: SIAPA yang Perintah Impor Gula? Tom Lembong Sebut Nama Jokowi: Beberapa Kali Beliau Menelepon

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved