Tradisi Unik

Ini Mitos 4 Pantangan yang Tak Boleh Dilakukan Saat Bulan Suro

Suro merupakan satu di antara bulan dalam penanggalan Jawa yang diciptakan Sultan Agung, Raja Mataram abad ke-16 M, berdasarkan kalender Hijriah

Editor: asto s
Istimewa
Ini Mitos 4 Pantangan yang Tak Boleh Dilakukan Saat Bulan Suro 

TRIBUNJAMBI.COM - Bulan Muharram 1447 Hijriah segera tiba.

Bulan Muharram atau tahun baru Islam dimulai sejak tenggelamnya matahari pada Kamis (26/6/2025).

Tak seperti peringatan tahun baru masehi yang dimulai pada tengah malam yakni mulai pukul 00.00, bergantinya hari di penanggalan hijriah dimulai sesudah terbenamnya matahari dan terbitnya bulan.

Bulan Muharram bagi masyarakat Jawa dikenal juga sebagai bulan Suro.

Pada beberapa kalangan masyarakat Jawa, bulan Suro (atau dalam penanggalan Islam disebut Muharram) dianggap salah satu bulan yang dikeramatkan.

Suro merupakan satu diantara bulan dalam penanggalan Jawa yang diciptakan oleh Sultan Agung, raja Mataram pada abad ke-16 M, berdasarkan kalender Hijriah.

1 Suro selalu bertepatan dengan 1 Muharam, menandai tahun baru Hijriyah.

Malam 1 Suro oleh masyarakat zaman dulu dianggap bernuansa mistis.

Konon para makhluk astral banyak berkeliaran pada malam 1 Suro.

Karena bernuansa keramat itulah banyak dilakukan ritual ketika malam 1 Suro, seperti jamasan pusaka atau membersihkan benda-benda pusaka, mandi kembang setaman, kungkum (berendam), tapa bisu ziarah, dan lainnya.

Selain melakukan ritual-ritual tersebut, Bulan Suro dipercayai orang Jawa tak diperbolehkan melakukan terkait dengan pesta atau perayaan karena diyakini membawa sial.

Beberapa pantangan hajatan yang dilakukan di Bulan Suro yakni

+ Pesta pernikahan

+ Pindah rumah

+  Hajatan lain

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved