Berita Viral

MERAH Langit Israel Dipenuhi Rudal Iran, Warga Zionis Ketakutan Tak Ada Tempat Berlindung yang Aman

Negara Israel kini diambang kehancuran, sejumlah langit wilayah zionis kini terus dibantai dengan rudal Iran.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
MERAH Langit Israel Dipenuhi Rudal Iran, Warga Zionis Ketakutan Tak Ada Tempat Berlindung yang Aman 

TRIBUNJAMBI.COM - Negara Israel kini diambang kehancuran, sejumlah langit wilayah zionis kini terus dibantai dengan rudal Iran.

Terbaru, laporan dari Israel mengungkapkan jika tak ada lagi tempat perlindungan yang aman di wilayahnya terhadap rudal balistik Iran.

Para pejabat dan pemukiman Israel menuduh Komando Front Dalam Negara melakukan kelalaian serius hingga tak memberi tempat yang aman untuk mereka.

Sejumlah warga mulai protes dan ketakutan usai media lokal mengungkapkan jika tempat perlindungan beton yang dipasang selama perang di Gaza tidak efektif dalam melindungi dari serangan rudal balistik Iran.

Tempat perlindungan itu, yang ditematkan di wilayah utara, kini dikritik karena dianggap tidak aman.

Diungkapkan surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa struktur beton terbuka ini awalnya digunakan untuk melindungi dari tembakan roket.

Baca juga: CEMAS Donald Trump Takut Diserang Iran, Pesawat dan Kapal AS Dipindahkan dari Pangkalan Timur Tengah

Baca juga: Kenapa Rusia Belum Membantu Iran Melawan Israel? Ini Jawabannya

"Namun itu tidak memberikan perlindungan efektif terhadap rudal jarak jauh dari Iran , karena gelombang tekanan mematikan yang dihasilkannya," menurut Komando Front Dalam Negeri Israel.

Komando Front Dalam Negeri mengakui tempat perlindungan yang terbuka menimbulkan risiko mematikan.

Pengungkapan ini menandai pembalikan tajam dalam panduan Komando Front Dalam Negeri sebelumnya.

Komando tersebut sekarang menyarankan warga sipil untuk menggunakan ruangan berbenteng, yang dikenal sebagai MAMAD.

Itu merupakan tempat perlindungan publik tertutup dengan pintu baja, dengan peringatan bahwa tempat perlindungan terbuka dapat menjadi "jebakan mematikan bahkan jika rudal tidak jatuh tepat di dekatnya."

Meskipun ada perubahan kebijakan, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa tidak ada arahan resmi yang dikeluarkan untuk menutup tempat penampungan yang terekspos ini, yang memicu kebingungan dan meningkatnya ketidakpuasan di kalangan pemukim dan pejabat setempat.

Di Acre, Wali Kota Amichai Ben-Shalush mulai menutup tempat penampungan di lingkungan lama tempat perlindungan alternatif tidak tersedia. 

Video yang dibagikan daring yang menunjukkan penutupan tersebut dilaporkan menjadi pertama kalinya dan beberapa pemimpin kota mengetahui situasi tersebut.

Michael Kabsa, kepala Dewan Hatzor HaGlilit, menuduh militer melakukan "kelalaian serius," dan mencatat bahwa struktur yang dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa justru berubah menjadi "perangkap maut."

Selain itu, para wali kota di beberapa kota di wilayah utara mengkritik Komando Front Dalam Negeri karena tidak memberikan instruksi penutupan resmi meskipun mengakui keterbatasan tempat penampungan tersebut. 

NGERI Langit Israel Berwarna Merah, Iran Kini Kuasai Penuh Langit Zionis Usai Iron Dome Dilumpuhkan
NGERI Langit Israel Berwarna Merah, Iran Kini Kuasai Penuh Langit Zionis Usai Iron Dome Dilumpuhkan (ist)

Kekhawatiran mereka mencerminkan rasa frustrasi yang lebih luas terhadap apa yang mereka lihat sebagai salah urus langkah-langkah pertahanan sipil di tengah kekhawatiran terhadap Iran dan Hizbullah.

Sebagai tanggapan, tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa penggunaan tempat perlindungan tersebut memerlukan izin langsung dari Komando Front Dalam Negeri. 

Jika tidak ada pilihan lain yang tersedia, penduduk dapat memasuki tempat perlindungan yang terbuka, tetapi diperingatkan untuk tidak berdiri di dekat pintu dan menutup pintu, jika ada.

Ketika ketegangan meningkat di wilayah tersebut, kekhawatiran meningkat bahwa pemukim utara dibiarkan menghadapi ancaman yang semakin besar tanpa perlindungan memadai atau instruksi yang jelas dari pimpinan militer.

Serangan rudal skala besar diluncurkan dari Iran pada Kamis (19/6/2025) pagi , yang menargetkan Tel Aviv dan daerah sekitarnya di wilayah pendudukan. 

Menurut laporan media Israel, sekitar 20 rudal juga ditembakkan ke arah Haifa dan al-Naqab.

Serangan itu mengakibatkan beberapa dampak yang terkonfirmasi, termasuk serangan langsung ke pusat kota Tel Aviv dan distrik utara Ramat Gan.

Magen David Adom, layanan medis darurat Israel, mengonfirmasi bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di tujuh lokasi berbeda di mana para pemukim mungkin terjebak di bawah reruntuhan.

Puluhan Orang Terluka

Serangan rudal Iran mengguncang sejumlah wilayah di Israel pada Kamis  (19/6/2025) pagi.

Serangan itu membuat sejumlah gedung di Israel rusak dan menimbulkan korban hingga 50 lebih.

Ada empat lokasi yang terkena dampak dalam serangan rudal Iran tersebut.

Setidaknya empat lokasi dilaporkan terdampak, terutama di kawasan Gush Dan, wilayah metropolitan Tel Aviv yang lebih luas. 

Salah satu gedung di Holon dilaporkan runtuh akibat serangan, sementara area di sekitar Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva juga mengalami kerusakan berat.

Rumah Sakit Soroka merupakan rumah sakit yang sangat besar di Israel

Rumah sakit itu banyak menerima pasien dari tentara yang terluka saat berperang di Gaza..

“Rumah sakit itu sendiri, sejauh pengetahuan kami, bukanlah sasaran. Bangunan di sebelahnyalah yang terkena dampak,” Al Jazeera melaporkan.

“Namun, bangunan tersebut mengalami kerusakan berat dan petugas medis mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi jatuhnya korban,” sambung laporan itu.

Mereka masih memeriksa bangunan-bangunan dan puing-puing untuk memastikan tidak ada seorang pun yang terjebak di bawah reruntuhan.

Setidaknya 30 orang terluka setelah serangan rudal besar-besaran itu.

Sementara itu Koresponden Al Jazeera, Nour Odeh, mengatakan bahwa di antara yang terluka, dua orang berada dalam kondisi kritis.

“Seperti yang telah kami laporkan, rudal Iran menghantam kota Be'er Sheva di Israel selatan, merusak rumah sakit Soroka, serta di Tel Aviv,” laporannya.

Odeh mengatakan kerusakan di rumah sakit tersebut merupakan akibat dari gelombang ledakan, bukan serangan rudal secara langsung, yang menguatkan klaim media pemerintah Iran bahwa target serangan tersebut adalah lokasi “sensitif” yang berdekatan dengan rumah sakit tersebut.

Seorang juru bicara layanan ambulans Israel mengatakan kepada media Israel bahwa tidak ada kebocoran bahan berbahaya dari rumah sakit, menanggapi rumor yang beredar mengenai hal itu.

Gedung bursa saham Israel di Tel Aviv juga rusak akibat serangan itu, tambah Odeh.

Al Jazeera melaporkan bahwa rudal Iran telah menyerang daerah Ramat Gan di distrik Tel Aviv.

Times of Israel melaporkan bahwa sedikitnya 20 orang mengalami “luka ringan” dalam serangan tersebut.

Seperti yang dilaporkan laporkan sebelumnya, gedung Bursa Efek Tel Aviv dilaporkan termasuk di antara gedung yang rusak dalam serangan terbaru Iran.

Menteri Kesehatan Israel, Uriel Buso mengatakan bahwa Iran telah melewati garis merah dengan menargetkan rumah sakit Soroka di Be'er Sheva di selatan negara itu dengan sebuah rudal.

“Ini adalah kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Iran,” kata Buso seperti dikutip Radio Angkatan Darat Israel.

Media Israel telah melaporkan kerusakan pada rumah sakit setelah serangan rudal Iran terbaru.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved