DISEGEL Helens Play Mart Jambi Usai Aksi Doni Saputra Aniaya Arly Pakai Airsoft Gun Saat Berkunjung

TRIBUNJAMBI.COM - Imbas penganiayaan yang dilakukan Doni Saputra terhadap seorang wanita di Helens Play Mart Jambi, kini tempat hiburan malam itu disegel polisi, Rabu (11/6/2025).

Ya, aksi Doni Saputra menganiaya wanita bernama Arly Joane Valentine Manik pakai Airsoft Gun sempat viral di sosial media.

Kini Doni Saputra pun sudah ditangkap oleh Polresta Jambi.

Diketahui Arly merupakan mahasiswa yang kuliah di Jambi.

Dugaan sementara penganiayaan dilakukan Doni pada Arly karena seputar asmara.

Seorang saksi mata yang berada di lokasi mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut kepada awak media.

Menurut pengakuannya, keributan itu berawal dari masalah kecemburuan di antara pengunjung.

Baca juga: TAMPANG Pelaku Pemukul Arly Pakai Airsoft Gun di Helens Night Mart Jambi, Diduga Cemburu Buta

Baca juga: Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Jelutung Jambi, Sembunyikan Barang Bukti di Got

"Informasi yang saya dengar, pemicunya karena urusan asmara. Salah satu perempuan tiba-tiba dipukul menggunakan benda yang tampak seperti senjata api,"

"Bahkan, teman-teman yang hendak melerai malah diancam juga dengan benda itu," ujar narasumber yang enggan disebutkan identitasnya.

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan di pintu masuk Helens Play Mart, sehingga benda berbahaya bisa lolos ke dalam area hiburan malam tersebut.

"Kami sebagai pengunjung jadi khawatir. Kenapa barang seperti itu bisa masuk? Tempat hiburan malam kan rawan pengaruh alkohol. Kalau pengamanan lemah begini, siapa pun bisa bawa barang berbahaya," keluhnya.

Pihak pengelola Helens Play Mart hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas insiden ini.

Sementara itu, desakan dari masyarakat agar keamanan di tempat hiburan malam diperketat makin kuat terdengar, terutama terkait pemeriksaan barang bawaan pengunjung yang dinilai masih longgar.

Peristiwa ini menambah deretan kritik publik terhadap Helen’s Play Mart, yang sejak awal pembukaannya sudah menuai penolakan sebagian warga.

Masyarakat pun meminta pemerintah daerah melakukan peninjauan ulang terhadap izin operasional tempat hiburan tersebut, mengingat aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung yang dianggap belum terpenuhi.