Polemik di Papua
OTK Bakar Gedung Sekolah di Nduga Papua Pegunungan: Rata dengan Tanah
Insiden kebakaran gedung sekolah terjadi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (7/6/2024).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KKB Papua menyebut operasi tersebut tidak hanya menargetkan pasukan bersenjata, tetapi juga merusak fasilitas sipil.
Gereja Mundirok dan Kiwogoldima serta sejumlah rumah warga dilaporkan hangus terbakar.
Pasukan militer Indonesia juga disebut menggunakan helikopter untuk menyerang dari udara, di samping serangan darat yang terus berlangsung.
Data itu disampaikan dalam pernyataan resminya Jubir Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Dia mengecam tindakan militer Indonesia yang dinilai melanggar hukum humaniter internasional.
Ia menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas sipil seperti rumah ibadah dan permukiman warga adalah pelanggaran serius dan mendesak perhatian dunia internasional.
“Situasi di Papua saat ini adalah darurat militer dan darurat kemanusiaan. Tindakan militer Indonesia telah menghancurkan kehidupan warga sipil di tanah Papua,” ujar Sambom.
KKB Papua menegaskan komitmennya untuk terus berjuang menjaga rakyat Papua dan merebut kembali kemerdekaan yang mereka klaim telah diproklamirkan pada 1 Desember 1961.
Pernyataan ini ditandatangani oleh jajaran tertinggi TPNPB-OPM, termasuk Panglima Tinggi Jenderal Goliath Tabuni.
Kemudian, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, dan Kepala Staf Umum Terianus Satto.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kelompok Tani di Batang Hari Jambi Panen 20 Ton Jagung
Baca juga: Sinopsis Mercy for None, Aksi Brutal So Ji Sub untuk Balas Dendam
Baca juga: Prahara Tambang Nikel di Raja Ampat Papua: Bahlil Tinjau Tambang Ditengah Protes dan Ancaman UNESCO
Baca juga: Bahlil Lahadalia Tetap Tinjau Tambang Nikel di Raja Ampat Meski Sempat Ditolak dan Diteriaki Penipu
Artikel ini diolah dari Tribunpapuatengah.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.