Polemik di Papua
KKB Papua Klaim Serang Militer dan Temukan Ranjau di Jalan Sipil, Warga Terjebak di Zona Bahaya
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah melakukan serangkaian serangan terhadap aparat militer.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KKB Papua Klaim Serang Militer dan Temukan Ranjau di Jalan Sipil, Warga Terjebak di Zona Bahaya
TRIBUNJAMBI.COM - Ketegangan di Kabupaten Puncak, Papua kembali memanas.
Kelompok bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah melakukan serangkaian serangan terhadap aparat militer Indonesia.
Klaim itu juga terkait penemuan sejumlah bom rakitan aktif di jalur yang biasa dilalui warga sipil.
Klaim tersebut disampaikan oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam rilis resmi yang diunggah melalui media sosial pada Rabu (28/5/2025).
Pernyataan ini mengutip laporan langsung dari Mayor Kelenak Murib, Komandan Operasi TPNPB Kodap Sinak, yang disebut tengah berada di garis depan di wilayah Ilaga.
Kontak Senjata Sepekan, Militer Disebut Gunakan Helikopter
Menurut klaim TPNPB, sejak 22 hingga 27 Mei 2025, telah terjadi kontak senjata intensif di Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak.
Baca juga: FITNAH KKB Papua ke TNI Terbantahkan, Korban Brutalnya Ternyata Warga Tak Berdaya Alami ODGJ
Baca juga: MODUS Baru Serangan KKB Papua: Diduga Gunakan Jasa Ojek untuk Perangkap Korban, Luka Bacok di Kepala
Dalam bentrokan pada 22 Mei malam, mereka mengaku berhasil menembak tiga anggota TNI, dan satu lagi disebut tewas tertembak pada 26 Mei.
Sebby juga menyebut militer Indonesia menggunakan dua helikopter untuk membombardir sejumlah titik strategis yang diyakini menjadi basis perlawanan TPNPB.
“Militer Indonesia menggunakan dua helikopter untuk membombardir sejumlah titik di Distrik Gome Utara,” ujar Sebby dalam siaran persnya.
Tudingan Serius: Warga Dibunuh, Rumah Dibakar, Jalan Dipasangi Ranjau
Lebih mencengangkan, pada 24 Mei, TPNPB menuduh aparat membunuh seorang warga sipil yang tidak disebut identitasnya.
Kemudian membawa jenazah ke rumah seorang warga bernama Sole Murib, dan membakarnya bersama rumah tersebut.
Satu hari setelahnya, klaim TPNPB menyebut seluruh wilayah Gome Utara dikunci total oleh militer, dan jalur umum menuju Kota Ilaga dipasangi ranjau dan bom rakitan.
Dalam operasi penyisiran di Kampung Walenggaru pada 26 Mei, mereka mengaku menemukan bom rakitan aktif yang dipasang di dahan pohon, dengan tali jebakan melintang di jalan.
“Jika masyarakat pengungsi atau pasukan TPNPB melintasi jalur tersebut, bom itu bisa meledak,” kata Sebby.
Zona Sipil Menjadi Medan Perang
Kampung Walenggaru disebut masih dikuasai militer Indonesia.
Baca juga: Klaim Balik KKB Papua: Tudingan TNI Dibantah, Tewasnya Hetina Disebut Korban Operasi Senyap
Suara tembakan dari dua kubu masih terdengar hingga 27 Mei, mempertegas bahwa kawasan itu belum aman.
Keberadaan bom rakitan di jalur sipil menimbulkan kekhawatiran besar akan potensi jatuhnya korban dari warga non-kombatan.
Dalam pernyataannya, Mayor Kelenak Murib menyebut bahwa TPNPB tidak akan mundur dan akan terus mengangkat senjata hingga kemerdekaan Papua yang mereka deklarasikan pada 1 Desember 1961 diakui oleh pemerintah Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun aparat pemerintah belum memberikan tanggapan resmi atas seluruh klaim yang disampaikan oleh TPNPB-OPM.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Diduga Gadai Motor Dinas, Oknum Polisi di Madura Dihukum Pakai Helm Merah Saat Apel
Baca juga: AEROX ALPHA TURBO Jadi Motor Terbaik Tahun Ini, Bukti Inovasi Yamaha Sukses Ciptakan Trend Setter
Baca juga: PANTAS Prabowo Setujui Letjen Purn Djaka Budi jadi Dirjen Bea Cukai, Sempat Viral Surat Dandim
Baca juga: Prabowo Subianto Catat Sejarah di Papua Barat Daya, Presiden Pertama yang Beri Kurban untuk Warga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.