Tur Candi Muaro Jambi

Tur Candi Muaro Jambi Seri III, Stupa-stupa Candi Parit Duku

Beberapa candi jadi tujuan Tur Promosi KCBN Muarajambi hari kedua, Senin (19/5/2025). Di antaranya Candi Parit Duku, candi terbaru dengan stupa-stupa.

|
Penulis: Yoso Muliawan | Editor: Yoso Muliawan
Tribunjambi.com/Yoso Muliawan
Candi Parit Duku - Seorang peserta Tur Promosi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi memandang salah satu bangunan Candi Parit Duku saat tur hari kedua, Senin (19/5/2025). Candi Parit Duku bercirikan pohon-pohon duku yang tumbuh di dalam kompleks candi serta parit-parit atau kanal-kanal kecil yang mengelilinginya. 

Dua di antaranya asli tanpa pemugaran. Hanya bata-bata berserak, sebagian tampak permukaannya, sebagian lain tertimbun tanah, dengan rumput tumbuh di atasnya.

Selebihnya, 22 bangunan candi yang telah mengalami pemugaran.

Stupa Parit Duku
Stupa Parit Duku - Peserta Tur Promosi KCBN Muarajambi melihat stupa di bangunan Candi Parit Duku.

Sigit Ario Nugroho, pemandu tur, menunjukkan susunan bata-bata berbentuk stupa yang terdapat di candi induk atau bangunan candi paling besar. Stupa tersebut berada di atas bangunan candi yang juga tersusun dari bata-bata.

“Itu stupa induk, berada di tengah-tengah bangunan candi induk,” ucapnya.

Pada dua candi yang lebih kecil, tampak bata-bata tersusun melingkar ke atas membentuk stupa di atas bangunan candi. Di satu candi terdapat satu stupa, di satu candi lainnya ada dua stupa berdekatan.

“Bata-bata melingkar di atas struktur bangunan candi mengindikasikan bahwa dulunya ini adalah stupa,” kata Sigit.

Ada juga stupa-stupa yang seperti berkumpul di satu tempat dengan pagar bata di sekelilingnya. Setidaknya sembilan stupa berdekatan di antara hamparan rerumputan. Di bagian depannya, semacam teras, terdapat satu stupa agak besar. 

Stupa-stupa
Stupa-stupa - Sebuah stupa di bangunan Candi Parit Duku. Di dekatnya terdapat sembilan stupa berdekatan yang berada di dalam pagar bata bangunan candi.

Sementara pada dua struktur bangunan candi yang tidak mengalami pemugaran, strukturnya dipertahankan. Mulai dari pondasi hingga badan bangunan. 

Sepemantauan saat tur, tak ada ukiran aksara pada stupa maupun bangunan candi di Candi Parit Duku.

Agar Seperti Aslinya

Pemugaran Candi Parit Duku berjalan seperti halnya di Candi Koto Mahligai. Pohon-pohon yang ada di sekitar maupun yang tumbuh di tanah di atas bangunan candi dibiarkan begitu saja.

Seperti pada dua bangunan candi berukuran sedang, terlihat sebuah pohon duku masih tegak di atasnya.

Pada satu bangunan candi lain yang lebih besar bahkan menjulang lima pohon sejenis pohon beringin. Akar dari satu pohon di antaranya menjalar cukup panjang di antara bangunan candi.

Akar Pohon
Akar Menjalar di Candi - Akar pohon yang berada di atas bangunan Candi Parit Duku tampak menjalar ke bawah.

Rhis Eka Wibawa, pemandu tur lainnya dari BPK V Wilayah Jambi, menjelaskan bahwa kajian terhadap Candi Parit Duku melibatkan arkeolog-arkeolog. Tujuannya untuk mempertahankan agar seperti aslinya.

“Arkeolog-arkeolog itulah yang merekomendasikan pohon-pohon mana yang harus kami pertahankan, pohon-pohon mana yang harus kami tebang,” kata Rhis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved