Polemik di Papua

Mayjen Kristomei Jawab Tuduhan KKB Papua Sebut Warga Sipil Tertembak: Itu Peluru Siapa?TNI atau OPM?

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, angkat suara terkait tuduhan KKB Papua yang menyebut adanya warga sipil menjadi korban kontak tembak.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
JAWAB TUDUHAN: Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, angkat suara terkait tuduhan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua yang menyebut adanya warga sipil menjadi korban dalam kontak tembak dengan aparat. 

Sebelumnya diberitakan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM disebut juga KKB Papua mengklaim menyerang tujuh anggota TNI.

Serangan terhadap prajurit tersebut pasca operasi Habema yang berlangsung pada Rabu (14/5/2025) di Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Aparat menyebut operasi yang berlangsung satu jam sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT menewaskan 18 anggota OPM.

Baca juga: Dandim Yahukimo Dikabarkan Terkena Tembakan KKB Papua, Video Detik-detik Evakuasi Viral

Sebby Sambom tak menampik adanya anggota KKB Papua yang menjadi korban dalam operasi Habema TNI itu.

Namun kata dia, jumlah korban tewas dalam operasi militer itu hanya tiga orang dan dua lainnya terluka.

Jubir TPNPB-OPM itu klaim dalam serangan balasan itu mereka menyerang tujuh prajurit TNI. Bahkan, satu diantaranya yakni Daramil.

Ketujuh prajurit TNI itu menjadi korban imbas baku tembak. Kontak tembak itu terjadi antara milisi KKB Papua dengan prajurit Satgas Habema di Kampung Sugapa Lama.

Untuk itu, Sebby Sambom meminta agar Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI tidak menyebar hoaks.

"Kami meminta Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk segera mengumumkan korban dari TNI, jangan menyebar hoax," kata Sebby Sambom dilansir dari Tempo, Sabtu (17/5/2025).

Adapun hoaks yang dimaksud Sebby tersebut terkait jumlah anggota KKB Papua yang tewas dalam operasi tersebut.

TNI mengungkapkan ada 18 anggota KKB Papua tewas dalam operasi tersebut. Namun, Jubir TPNPB-OPM itu mengungkapkan jumlah anggotanya yang menjadi korban tewas tidak sebanyak itu.

Untuk itu Sebby Sambom meminta agar Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI tidak menyebar hoaks.

Sebby mengatakan informasi tewasnya 18 milisi OPM adalah informasi keliru. Dia mengklaim jumlah korban tewas dari OPM hanya tiga orang dan dua lainnya korban luka.

Sebby mengklaim belasan korban tewas pada operasi militer yang dilakukan di kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba di antaranya adalah warga sipil

"Mereka juga menangkap dan menculik warga sipil," ujar Sebby.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved