Polemik di Papua

Kapuspen TNI Ungkap Penyebab Warga Intan Jaya, Mayjen Kristomei: itu Karena Propaganda KKB Papua

Masyarakat sipil menjadi korban akibat konflik bersenjata antara TNI-Polri kontra TPNPB-OPM atau KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
MENGUNGSI: Warga sipil di Intan Jaya terpaksa mengungsi untuk menghindari tembakan pada konflik baku tembak TNI konta KKB Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Masyarakat sipil menjadi korban akibat konflik bersenjata antara TNI-Polri kontra TPNPB-OPM atau KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Bagaimana tidak, dari informasi yang dihimpun menyebutkan banyak warga sipil terpaksa mengungsi untuk menghindari tembakan menyasar.

Ratusan warga terpaksa menjadi pengungsi ke Distrik tetangga atau bahkan ke kabupaten tetangga.

Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey membenarkan adanya masyarakat di Intan Jaya yang mengungsi.

“(Apakah masyarakat di sejumlah lokasi di Intan Jaya mengungsi?) Iya,” jawabnya saat dihubungi Seputarpapua.com melalui pesan singkat, Rabu siang.

Komnas HAM menurutnya, saat ini sedang memonitor mengungsinya masyarakat di sejumlah lokasi di Intan Jaya tersebut.

“Kami lagi monitor,” kata Frits.

Komnas HAM masih belum bisa mengkonfirmasi soal berapa banyak Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi di Intan Jaya.

Baca juga: 1 KKB Papua Anak Buah Egianus Kogoya Tewas dalam Kontak Tembak Kontra TNI di Yahukimo

Baca juga: PECATAN Polisi Gabung KKB Papua Segera Sidang, Barang Bukti Aske Mabel Diserahkan ke Kejari Wamena

“Belum bisa konfirmasi,” tutupnya.

Terkait itu, Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan warga menjadi pengungsi itu dikarenakan propaganda dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau disebut KKB Papua.

MENGUNGSI: Warga sipil di Intan Jaya terpaksa mengungsi untuk menghindari tembakan pada konflik baku tembak TNI konta KKB Papua.
MENGUNGSI: Warga sipil di Intan Jaya terpaksa mengungsi untuk menghindari tembakan pada konflik baku tembak TNI konta KKB Papua. (Ist)

Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, warga mengungsi karena percaya dan terhasut hoaks yang disampaikan OPM.

“Jadi dia (OPM) menakut-nakuti bahwa dia akan balas dendam. Bagi masyarakat yang tidak mengungsi dia (masyarakat) akan dibunuh, diintimidasi, itu kan biasa dilakukan oleh OPM untuk nakut-nakuti masyarakat,” tuturnya kepada wartawan di Rimba Papua Hotel, Mimika, Papua Tengah, Rabu (21/5/2025) malam.

Setelah nantinya warga meninggalkan kampung biasanya kampung tersebut akan diduduki OPM.

“Nanti setelah kosong, datang dia (OPM) ngambil ternak, barang-barang milik warga, itu yang biasa dilakukan,” katanya lagi.

Terkait hal itu, Mayjen Kristomei Siantui mengimbau agar masyarakat tidak takut, dan dimohon untuk memberikan laporan dan yakin kepada TNI.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved