Berita Nasonal
TNI-Penasihat Presiden dan Warga-Dedi Mulyadi Beda Pendapat soal "Pemulung" Korban Ledakan di Garut
Warga dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beda pernyataan dengan TNI dan Dudung Abdurachman terkait warga sipil jadi korban ledakan di Garut, Jabar.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung," kata Doni David, Selasa (13/5/2025).
"Tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," lanjut dia.
Doni menjelaskan, warganya selama ini memang mendapatkan kepercayaan dari TNI untuk membantu proses pemusnahan amunisi.
Baca juga: "Kang Dedi Mulyadi Tolong, Salah Ini di Jambi Ya" Curhat Netizen Viral Uang Perpisahan SD Rp680 Ribu
"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni.
Selain itu, keluarga korban juga membantah pernyataan yang beredar.
Agus (55), kakak kandung Rustiwan yang menjadi korban tewas dalam tragedi tersebut, mengatakan adiknya bukanlah pemulung atau pencari sisa logam.
Sudah 10 tahun terakhir Rustiwan membantu TNI dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa.
Tak hanya di Garut, Rustiwan juga membantu proses pemusnahan di Yogyakarta maupun daerah lainnya.
"Saya sebagai keluarga tak terima kalau adik saya disebut pemulung besi saat kejadian ledakan. Adik saya sudah 10 tahun kerja ke TNI bantu pemusnahan amunisi," ungkap Agus saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Pameumpeuk, Garut, pada Selasa (13/5/2025).
Agus menyampaikan hal itu saat berbincang dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang datang menjenguk keluarga korban di rumah sakit.
Dedi Mulyadi pun menegaskan bahwa kejadian ini adalah kecelakaan kerja, bukan insiden yang melibatkan warga yang tengah memulung rongsokan besi bekas amunisi.
"Ini berarti kecelakaan kerja, bukan seperti yang diinformasikan bahwa korban adalah warga yang sedang membawa rongsokan bekas amunisi. Mereka bekerja ternyata membantu TNI," kata Dedi.
Pengakuan serupa juga disampaikan oleh anak Rustiawan yang menangis di hadapan Dedi Mulyadi.
Ia tidak terima muncul narasi bahwa warga sipil yang menjadi korban adalah para pemulung logam bekas ledakan.
Baca juga: Kepala Suku Ungkap KKB Papua Jadikan Warga Tameng Lawan Aparat: TNI Tumpas 18 OPM di Intan Jaya
"Saya meminta pertanggungjawaban mungkin, karena bapak saya di situ bukan seperti orang-orang pikirin," ucapnya terisak, dilansir dari YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Selasa (13/5/2025).
Kapuspen TNI
Dudung Abdurachman
penasihat khusus presiden
TNI
Mayjen Kristomei Sianturi
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
ledakan
Garut
Jawa Barat
Tribunjambi.com
Jika Jadi Gubernur Jakarta, Dedi Mulyadi Akan Gaji Rp10 Juta per KK, Pengamat: APBD Rp91 T, Bangkrut |
![]() |
---|
Pratu Afrio dan Dita Terpisah Maut, Ledakan Amunisi di Garut Pupuskan Rencana Nikah |
![]() |
---|
BATAL Niat Kopda Eri Sunatkan Anaknya di Bulan Haji, Kini Tewas Usai Ledakan Amunisi di Garut |
![]() |
---|
"Saya Tak Terima Kalau Adik Saya Disebut Pemulung Besi saat Ledakan" Bantah Agus Kejadian di Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.