HMI Kecam Ucapan Kasar Ketua DPRD Provinsi Jambi Hafiz Fattah yang Tantang Pendemo: Pengkhianat

TRIBUNJAMBI.COM - Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jambi mengecam keras aksi arogansi Ketua DPRD Provinsi Jambi, Hafiz Fattah yang viral di sosial media.

Diberitakan sebelumnya sejumlah BEM Universitas se-Provinsi Jambi bersama elemen masyarakat gelar aksi demo di bawah nama Aliansi Jambi Melawan, Rabu (23/4/2025).

Ya, aksi ini bentung penyambung lidah masyarakat untuk menyuarakan penolakan terhadap UUTNI yang dinilai mengancam supreasi sipil, demokrasi serta sejumlah persoalan lain yang tertuang dalam petisi Aliansi Jambi Melawan.

Banyak tuntut yang disampaikan, terutama ketidakmampuan anggota DPRD Provinsi Jambi dalam menyelesaikan berbagai permaslahan di daerah.

Akan tetapi aksi Ketua DPRD Provinsi Jambi, Hafiz Fattah yang menemui massa menunjukkan sikap yang tidak patut.

Dalam dialog, Hafiz Fattah terpancing emosi dan melontarkan ucapan kasar dengan nada tinggi serta sikap arogan.

Baca juga: Malunya Al Haris Habis Diserang Syarif Fasha di DPR RI: Nomor Gubernur Pun Kami Tidak Tahu Berapa

Baca juga: Blunder Syarif Fasha Sindir Al Haris, HBA hingga H Bakri Serang Balik: Jaga Marwah Daerah di DPR!

Bahkan dalam bahasa jambi ia mengancam.

“Kamu kalau ngancam-ngancam saya, saya juga bisa keras. Apo selero kau?”

Pernyataan tersebut sontak memicu reaksi keras dari massa aksi. 

Mereka menilai ucapan itu sangat tidak pantas keluar dari mulut seorang wakil rakyat, apalagi seorang Ketua DPRD Provinsi Jambi.

Meski akhirnya DPRD Provinsi Jambi menyatakan akan merealisasikan tuntutan massa aksi pada 8 Mei 2025, kejadian ini tetap mencoreng semangat demokrasi dan dialog yang sehat antara rakyat dan wakilnya.

"Lebih dari itu, kami juga mengecam tindakan provokatif dari seorang oknum intelijen kepolisian yang menyusup ke tengah massa dengan mengenakan kaos bertuliskan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),"

"Aksi tersebut jelas mencoreng nama baik HMI, khususnya HMI Cabang Jambi, yang sama sekali tidak terlibat dalam aksi tersebut. Ketika keberadaan pria itu diketahui oleh massa, ia segera diamankan oleh aparat kepolisian, memperkuat dugaan bahwa ia memang bagian dari aparat," ucap seorang Pengurus HMI.

"Kami sangat menyayangkan upaya provokasi ini. Tindakan tersebut telah menimbulkan stigma negatif terhadap HMI dan mencederai semangat solidaritas aksi, yang sejak awal telah sepakat untuk tidak membawa atribut organisasi eksternal maupun internal," ucapnya lagi.

Kami menuntut klarifikasi resmi dari pihak kepolisian terkait tindakan oknum tersebut. Jika tidak ada proses klarifikasi maupun pertanggungjawaban, maka kami pastikan akan kembali turun ke jalan dan membersamai massa aksi dalam memperjuangkan kebenaran.