Polemik di Papua

Ingat Prajurit TNI Ditembak KKB Papua di Intan Jaya? Aibon Kogoya Ngaku Jadi Pelaku

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua mengakui jadi pelaku dalam insiden penembakan terhadap prajurit TNI beberapa waktu lalu.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Its
KLAIM: Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua mengakui jadi pelaku dalam insiden penembakan terhadap prajurit TNI beberapa waktu lalu. 

“Pesan saya kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Moskona ini, semua satgas melaksanakan tugas dengan baik dan tetap waspada karena ini meskipun operasi kemanusiaan."

"Kita melaksanakan tugas operasi di daerah Papua, sehingga kita tidak boleh lengah. Kita juga melaksanakan operasi gabungan dengan Polda Papua Barat,” ujar Gatot, Sabtu, 19 April 2025.

Lebih lanjut, Gatot menegaskan bahwa Operasi Alpha Bravo Moskona bukan hanya tentang pencarian, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa negara hadir dan bertanggung jawab.

“Kita hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi. Operasi ini adalah bagian dari misi kemanusiaan Polri."

"Kita ingin menunjukkan bahwa Brimob bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga pasukan yang memiliki hati nurani dan peduli terhadap masyarakat,” jelasnya.

Sebanyak 274 personel dikerahkan dalam operasi ini, terbagi dalam lima satuan tugas utama. 

Antara lain Satgas Pencarian/SAR, Satgas Intelijen, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops. Operasi dijadwalkan berlangsung dari 20 April hingga 3 Mei 2025.

Baca juga: Sindiran Menohok Vista Putri ke Lisa Mariana di Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil: Buka Aib Sendiri

Brigjen Gatot juga mengingatkan bahwa wilayah operasi termasuk kategori zona merah (red zone) karena aktivitas KKB. 

Medan operasi meliputi hutan lebat, pegunungan, dan sungai berarus deras, sehingga diperlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman menyeluruh terhadap SOP.

Gatot meminta pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel dan perlengkapan. 

Termasuk penguasaan prosedur pelaksanaan tugas. Lalu, antisipasi terhadap segala bentuk kontingensi dan kolaborasi lintas satuan dan stakeholder.

Selanjutnya, monitoring dan evaluasi lapangan secara berkala oleh komandan satuan.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan profesional kita kepada keluarga yang kehilangan. Kita hadir untuk memberikan jawaban, harapan, dan kepastian. Operasi ini bukan sekadar tugas, melainkan amanah kemanusiaan,” tandas mantan Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Program CSR Elnusa Petrofin, Inovasi UMKM Tempoyak Jambi Aksena Snack Hasilkan Jutaan per Bulan 

Baca juga: John Tabo Akui Pimpin Papua Pegunungan Penuh Tantangan, Sebut Warga Anggap Perang Seperti Olahraga

Baca juga: Sindiran Menohok Vista Putri ke Lisa Mariana di Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil: Buka Aib Sendiri

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved