Polemik di Papua

Ingat Prajurit TNI Ditembak KKB Papua di Intan Jaya? Aibon Kogoya Ngaku Jadi Pelaku

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua mengakui jadi pelaku dalam insiden penembakan terhadap prajurit TNI beberapa waktu lalu.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Its
KLAIM: Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua mengakui jadi pelaku dalam insiden penembakan terhadap prajurit TNI beberapa waktu lalu. 

Ingat Prajurit TNI Ditembak KKB Papua di Intan Jaya? Aibon Kogoya Ngaku Jadi Pelaku

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua mengakui jadi pelaku dalam insiden penembakan terhadap prajurit TNI beberapa waktu lalu.

Sosok pelaku yang beraksi di wilayah Titigi, Intan Jaya pada Senin (14/4/2025) itu bernama Aibon Kogoya.

Pelakunya yakni Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdela (TPNPB-OPM) melalui Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya.

Pengakuan itu disampaikan dalam rilis yang dikeluarkan oleh Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM beberapa waktu lalu.

Adapun penyerangan itu diklaim dipimpin langsung Komandan Batalion D Dulla, Mayor Aibon Kogoya.

Sebab dia menyatakan kesiapannya bertanggung jawab penuh atas aksi penembakan itu.

Insiden itu disebut sebagai respons terhadap keberadaan dan aktivitas militer Indonesia di wilayah Intan Jaya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pasukan TPNPB yang melakukan penyerangan juga dibantu oleh personel Kodap III Ndugama dan Yahukimo.

Baca juga: 274 Personel Dikerahkan Cari AKP Tomi S Marbun yang Hilang 4 Bulan Lalu saat Gerebek KKB Papua

Baca juga: KKB Ultimatum Perantau untuk Angkat Kaki Tinggalkan 10 Kabupaten di Papua: Sudah Mulai Perang

Akibat serangan itu, seorang anggota TNI dari Yonif 500 dilaporkan terluka.

Korban terkena tembakan sniper yang menembus kaca kendaraan taktis dan mengenai bagian perut korban.

Sebelumnya diberitakan, TPNPB-OPM disebut juga KKB Papua melakukan penyerangan terhadap anggota TNI.

Penyerangan tersebut menyebabkan satu prajurit dilaporkan terluka.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (14/4/2025).

Prajurit TNI itu diserang TPNPB-OPM atau KKB Papua Kodap VIII Intan Jaya saat berpatroli.

Dalam siaran persnya, mereka juga mengklaim bertanggungjawab terhadap insiden penembakan tersebut.

Siaran pers ke-IV itu dikeluarkan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB dengan menyebut penyerangan dipimpin langsung oleh Komandan Batalion D Dulla, Mayor Aibon Kogoya.

Ia menyatakan bertanggung jawab penuh atas aksi yang disebut sebagai respons terhadap keberadaan dan aktivitas militer Indonesia di wilayah Intan Jaya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pasukan TPNPB-OPM atau KKB Papua dibantu personel Kodap III Ndugama dan Yahukimo.

Akibat serangan itu, seorang anggota TNI dari Yonif 500 dilaporkan terluka.

Baca juga: John Tabo Akui Pimpin Papua Pegunungan Penuh Tantangan, Sebut Warga Anggap Perang Seperti Olahraga

Dalam siaran pers itu, prajurit TNI itu terkena tembakan sniper yang menembus kaca kendaraan taktis.

Tembakan itu disebut mengenai bagian perut korban.

Pencarian AKP Tomi S Marbun

Sebanyak 2674 personel dikerahkan dalam pencarian AKP Tomi S Marbun  yang hilang saat penggerebekan KKB Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Hilangnya mantan Kasat Reskrim pada empat bulan lalu itu Polri akan melakukan operasi pencarian secara besar-besaran.

Operasi yang dinamakan Alpha Bravo Moskona 2025 digelar dalam mencari keberadaan polisi asal Pematang Siantar, Sumatera Utara itu.

Sebelumnya dia dilaporkan tenggelam saat tim melakukan penggerebakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Peristiwa yang terjadi pada 18 Desember 2024 itu disebut AKP Tomi S Marbun disebut terpeleset dan terjatuh hingga dikabarkan hilang.

Apel gelar operasi sudah dilakukan pada Jumat (18/4/2025) oleh Korps Brimob di Lapangan Tokubetsu Keisatsutai, Resimen II Pasukan Pelopor.

Apel yang dipimpin Komandan Pasukan Pelopor Korbrimob Polri, Brigjen Gatot Mangkurat dan diikuti oleh seluruh pasukan inti serta unsur pendukung operasi. 

Menurut Gatot, pelaksanaan operasi ini mengusung semangat kemanusiaan, namun tetap harus dilandasi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan tinggi.

“Pesan saya kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Moskona ini, semua satgas melaksanakan tugas dengan baik dan tetap waspada karena ini meskipun operasi kemanusiaan."

"Kita melaksanakan tugas operasi di daerah Papua, sehingga kita tidak boleh lengah. Kita juga melaksanakan operasi gabungan dengan Polda Papua Barat,” ujar Gatot, Sabtu, 19 April 2025.

Lebih lanjut, Gatot menegaskan bahwa Operasi Alpha Bravo Moskona bukan hanya tentang pencarian, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa negara hadir dan bertanggung jawab.

“Kita hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi. Operasi ini adalah bagian dari misi kemanusiaan Polri."

"Kita ingin menunjukkan bahwa Brimob bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga pasukan yang memiliki hati nurani dan peduli terhadap masyarakat,” jelasnya.

Sebanyak 274 personel dikerahkan dalam operasi ini, terbagi dalam lima satuan tugas utama. 

Antara lain Satgas Pencarian/SAR, Satgas Intelijen, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops. Operasi dijadwalkan berlangsung dari 20 April hingga 3 Mei 2025.

Baca juga: Sindiran Menohok Vista Putri ke Lisa Mariana di Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil: Buka Aib Sendiri

Brigjen Gatot juga mengingatkan bahwa wilayah operasi termasuk kategori zona merah (red zone) karena aktivitas KKB. 

Medan operasi meliputi hutan lebat, pegunungan, dan sungai berarus deras, sehingga diperlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman menyeluruh terhadap SOP.

Gatot meminta pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel dan perlengkapan. 

Termasuk penguasaan prosedur pelaksanaan tugas. Lalu, antisipasi terhadap segala bentuk kontingensi dan kolaborasi lintas satuan dan stakeholder.

Selanjutnya, monitoring dan evaluasi lapangan secara berkala oleh komandan satuan.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan profesional kita kepada keluarga yang kehilangan. Kita hadir untuk memberikan jawaban, harapan, dan kepastian. Operasi ini bukan sekadar tugas, melainkan amanah kemanusiaan,” tandas mantan Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Program CSR Elnusa Petrofin, Inovasi UMKM Tempoyak Jambi Aksena Snack Hasilkan Jutaan per Bulan 

Baca juga: John Tabo Akui Pimpin Papua Pegunungan Penuh Tantangan, Sebut Warga Anggap Perang Seperti Olahraga

Baca juga: Sindiran Menohok Vista Putri ke Lisa Mariana di Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil: Buka Aib Sendiri

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved