Polemik di Papua

Habisi Pendulang Emas di Yahukimo, KKB Papua Kini Tantang TNI Perang Terbuka di Intan Jaya

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali melontarkan perlawanan terhadap aparat di Indonesia, khususnya TNI.

Editor: Darwin Sijabat
Istimewa
PERANG TERBUKA- Ilustrasi anggota KKB Papua dan TNI. Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali melontarkan perlawanan terhadap aparat di Indonesia, khususnya TNI dengan mengajak perang terbuka. Perlawanan tersebut ditunjukkan pasca kelompok tersebut menghabisi belasan nyawa pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. (Foto: Istimewa) 

Oleh karena itu, warga sipil diminta untuk segera menghentikan aktivitas, terutama di sekitar kawasan konflik, demi menghindari jatuhnya korban dari pihak non-kombatan.

Baca juga: Kutuk KKB Papua, Menkopolhukam: Evakuasi Pendulang Emas Korban Terhambat Kondisi Geografis dan Cuaca

"Dari Sugapa hingga Hitadipa, pasukan kami telah menempati medan tempur. Personel tambahan dari wilayah Meepago juga telah bergabung di bawah komando Kodap XIII," tegas Hosea.

Lebih jelas, imbauan OPM dikeluarkan sebagai upaya melindungi warga sipil sesuai dengan prinsip hukum humaniter internasional yang melarang keterlibatan warga nonkombatan dalam konflik bersenjata.

Ganggu Evakuasi

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua sempat melontarkan tembakan saat proses evakuasi jenazah penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Evakuasi sempat terhambat dan kontak tembak tak terhindarkan antara TNI-Polri dengan kelompok separatis tersebut.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dilaporkan dari insiden pada Jumat (11/4/2025) itu.

Adanya kontak tembak terseut disampaikan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizan Ramadhani.

"Situasi di TKP (lokasi pencarian pendulang emas) enggak ramai, di Bandara Dekai kontak tembak kami dengan KKB," kata Brigjen Faizan Ramadhani.

"Tidak ada korban," ujarnya.

Baca juga: Daftar Nama 51 Pekerja Tambang Korban KKB Papua di Yahukimo, Ada yang Tewas, Selamat Hingga Hilang

Aparat gabungan yang terdiri dari Marinir, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Satuan Brimob dan Satgas Damai Cartenz, telah membantu pengamanan bandara.  

"Kita harus parameter bandara, karena heli lalu lalang terus," jelasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 5 Berita Politik Pilkada Bungo Populer yang Terbaru, Kapan Jadwal Pelantikan

Baca juga: Viral Pengunjung Jamtos Jambi Jadi Korban Kekerasan Dipicu Soal Ban Mobil Dikempis

Baca juga: Puncak Musim Kemarau 2025: Sumatera dan Kalimantan Lebih Singkat, Waspada Kekeringan

Baca juga: Cara Lapor dan Batalkan Tilang Elektronik Jika Tak Langgar Aturan

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved