Polemik di Papua
Jubir TPNPB-OPM Bantah Tuduhan KKB Papua Terlibat Konflik Pendukung Paslon di Pucak Jaya
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua bantah terlibat konflik antar pendukung pasangan calon di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah
TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua bantah terlibat dalam konflik antar pendukung pasangan calon di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Bantahan itu disampaikan Sebby Sambom, selaku Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Tuduhan yang sebelumnya disampaikan Polri itu kata Sebby tidak ada urusan pihaknya denga politik Indonesia.
Menurutnya, kerusuhan yang terjadi selama Pilkada di Puncak Jaya adalah bukti sistem politik Indonesia tidak diterima di Papua.
Bahkan kata dia, Pilkada merupakan program kolonial Indonesia di Tanah Papua.
“Kami tegaskan, bahwa TPNPB tidak terlibat (dalam kerusuhan di Puncak Jaya). TPNPB tidak ada urusan dengan Pilkada. Pilkada adalah program kolonial Indonesia di Tanah Papua,” kata Sebby Sambom.
Sebby Sambom kemudian mengingatkan Polri agar tak sembarangan menuduh TPNPB-OPM atau KKB Papua sebagai dalang atau terlibat kerusuhan.
“Pernyataan polisi Indonesia, tidak bisa dibuktikan,” ujar dia.
Baca juga: KKB Papua Terlibat Bentrok Antar Pendukung Paslon, 12 Orang Meninggal, Ratusan Terluka
Baca juga: Bobon Santoso Ungkap Ancaman Gelar Masak Besar di Papua: 10 Persen Ketemu KKB, 90 Persen Malaria
Sebelumnya diberitakan, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua disebut terlibat dalam bentrok antar pendukung pasangan calon Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah.
Bentrok antar masyarakat tersebut sudah terjadi sejak November 2024 hingga April 2025.
Akibatnya sebanyak 12 warga dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka.
Dibalik konflik tersebut, KKB Papua disebut terlibat dalam memanfaatkan situasi yang memanas itu.
Kepala Operasi Damai Cartenz,Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan sejumlah korban tewas karena terkena tembakan senjata api.
Penembakan itu diduga dilakukan KKB Papua yang memanfaatkan situasi yang sedang memanas.
”Ini menjadi perhatian serius kami karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” kata Faizal dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.