Polemik di Papua
KKB Papua Manfaatkan Konflik Pendukung Paslon di Puncak Jaya yang Saling Serang, Tembaki Aparat
Aksi saling serang antar pendukung pasangan calon di Puncak Jaya, Papua Tengah melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi saling serang antar pendukung pasangan calon di Puncak Jaya, Papua Tengah melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Bentrok pendukung Yuni Wonda dan Mus Kogoya (nomor urut 1) serta Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga (nomor urut 2) terjadi di Kampung Usir, Distrik Pagaleme.
Insiden itu mengakibatkan puluhan warga mengalami luka akibat terkena busur panah. Selain itu rumah dan honai ikut terbakar.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani mengungkapkan bentrok tersebut terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025.
Hingga saat ini dampak peristiwa itu menyebabkan 12 orang meninggal dunia, ratusan lainnya luka-luka, dan ratusan bangunan terbakar.
Selain korban tewas, jumlah korban luka-luka akibat terkena panah mencapai 658 orang.
Mereka diantaranya, 423 orang merupakan pendukung Paslon 01, sedangkan 230 lainnya dari kubu Paslon 02.
Faizal menegaskan, sejumlah korban meninggal terkena tembakan senjata api yang diduga dilakukan oleh KKB Papua yang memanfaatkan situasi politik di tengah pelaksanaan Pilkada.
Baca juga: Konflik Pilkada di Papua Berlanjut, Pendukung Paslon Saling Serang, 2 Rumah dan 6 Honai Terbakar
Baca juga: KKB Papua 2 Kali Serang Guru dan Nakes di Anggruk Yahukimo, IKF NTT: Pakai Kapak, Parang, dan Kayu
"Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya," tegasnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi politik yang memanas.
"Kami mengajak seluruh warga Puncak Jaya untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas demi menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Keamanan adalah tanggungjawab kita bersama," ujar Yusuf.
"Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk langkah preventif untuk mencegah terulangnya kekerasan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan serta pembangunan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya," pungkasnya.
Senada juga disampaikan Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara dengan KKB Papua terlibat saat aksi saling serang terjadi.
Saat itu personel Polri berupaya membubarkan massa yang saling serang dengan menggunakan senjata laras licin.
Namun saat berusaha dibubarkan itu terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari KKB Papua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.