Polemik di Papua
KKB Papua Terlibat Bentrok Antar Pendukung Paslon, 12 Orang Meninggal, Ratusan Terluka
KKB Papua disebut terlibat dalam bentrok antar pendukung pasangan calon Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah.
TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua disebut terlibat dalam bentrok antar pendukung pasangan calon Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah.
Bentrok antar masyarakat tersebut sudah terjadi sejak November 2024 hingga April 2025.
Akibatnya sebanyak 12 warga dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka.
Dibalik konflik tersebut, KKB Papua disebut terlibat dalam memanfaatkan situasi yang memanas itu.
Kepala Operasi Damai Cartenz,Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan sejumlah korban tewas karena terkena tembakan senjata api.
Penembakan itu diduga dilakukan KKB Papua yang memanfaatkan situasi yang sedang memanas.
”Ini menjadi perhatian serius kami karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” kata Faizal dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
Pada Pilkada 2024 lalu di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon.
Baca juga: KKB Papua Manfaatkan Konflik Pendukung Paslon di Puncak Jaya yang Saling Serang, Tembaki Aparat
Baca juga: KKB Papua Berulah Lagi, Kontak di Intan Jaya: Klaim Tembak Warga Sipil Hingga Tewas
Kedua paslon tersebut yakni Yuni Wonda-Mus Kogoya (nomor urut 1) dan Miren Kogoya-Mendi Wonerengga (nomor urut 2).
Untuk diketahui, bentrok antar pendukung dilaporkan sudah terjadi sejak pencoblosan, yakni pada 27 November 2024 lalu.
Saat itu, mereka saling serang menggunakan panah, menyebabkan 94 orang terluka. Selain itu, 40 rumah dan 1 honai juga ikut dibakar massa.
Selain itu, bentrokan berulang kali pecah pada masa rekapitulasi suara di berbagai tingkatan, pada masa sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), hingga setelah putusan MK.
Dalam rangkaian bentrokan ini, upaya mediasi berulang kali dilakukan, tetapi gesekan terus berulang.
Terbaru, bentrokan pecah pada Rabu (2/4/2025). Dalam peristiwa ini, 59 orang dilaporkan terluka karena terkena panah. Selain itu, delapan rumah dan honai juga dibakar.
”Dari hasil pendataan, korban meninggal mencapai 12 orang, 8 orang di antaranya berasal dari kubu paslon (pasangan calon) nomor urut 1,” ujar Faizal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.