Polemik di Papua
KKB Papua Tuduh Bu Guru Rosalia Mata-mata TNI, Dibantah IKF NTT: Pakai Baju Loreng Karena Ikut Menwa
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua menuduh Rosalia Rerek Sogen (30) yang menjadi korban pembunuhan adalah mata-mata TNI-Polri.
"Kalau ada kelompok yang mengatakan mereka (korban KKB Papua) adalah aparat keamanan TNI-Polri yang mata-mata, itu tidak benar," pungkasnya.
Baca juga: Pantas Tumbuh Subur, Komnas HAM Papua Ungkap KKB Miliki 200 Pucuk Senjata Api, Tersebar di 32 Kodap
Kronologi KKB Papua Serang Distrik Anggruk
Ketua Bidang Hukum dan Advokasi IKF NTT Papua, Matheus Mamun Sare, menjelaskan kronologi penyerangan yang dilakukan KKB Papua terhadap guru dan nakes di Distrik Anggruk.
Menurut keterangan dari korban selamat, KKB Papua sempat melakukan penyerangan pada 21 Maret 2025.
Dalam penyerangan pertama itu, lima guru dan seorang nakes mengalami luka serius.
Tak hanya melakukan penyerangan, KKB Papua juga membakar rumah para guru.
KKB Papua kembali menyerang pada 22 Maret 2025 pagi, saat para korban yang terluka dirawat di puskesmas.
Dalam serangan kedua ini, Rosalia Rerek Sogen tewas setelah ditebas anggota KKB Papua.
"Serangan kedua yang merenggut nyawa seorang guru menunjukkan betapa brutalnya kekerasan ini terhadap orang yang tak berdosa," jelas Matheus, Selasa, dilansir Tribun-Papua.com.
Rosalia diketahui sudah mengabdi sebagai seorang guru di Distrik Anggruk sejak 2022.
Dua hari sebelum tewas, Rosalia sempat menelepon sang kakak, Emanuel Suban Sogen, untuk bertukar kabar.
Kepada Emanuel, Rosalia mengatakan akan pulang ke kampung halamannya di Flores Timur, NTT, pada Mei 2025.
Namun, Rosalia pulang lebih awal dalam kondisi sudah tak bernyawa setelah menjadi korban penyerangan KKB Papua.
Jasad Rosalia dimakamkan secara kedinasan di Lewotala, Flores Timur, pada 26 Maret 2025.
Insiden penyerangan itu sebelumnya terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.