15 Siswa Ditahan Imbas Demo Tolak MBG di Papua, Aksi Damai Pelajar West Papua Ricuh

15 siswa ditahan di Polsek Heram, Waena, Kota Jayapura, Papua, imbas demo ricuh, Senin (17/2/2025).

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun-papua.com/Noel Iman Untung Wenda
DEMONSTRASI SISWA SMA DAN SMP DIBUBARKAN : Suasana saat aparat kepolisian membubarkan paksa siswa sma dan smp di Jalan Raya utama Hom- Hom depan jalan masuk Kampus II Yapis Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin, (17/2/2025). 

Aksi tolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh ribuan pelajar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (17/2/2025) pagi, berujung ricuh.

Sejatinya, longmarch ribuan pelajar yang terdiri dari SMP dan SMA sederajat itu ingin menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah daerah soal sikap menolak program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Hanya, kepolisian mengambil tindakan pembubaran paksa hingga menimbulkan kekacauan.

Pantauan Tribun-Papua.com di lokasi kejadian, aksi ini diikuti oleh para pelajar SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Wamena, dan didominasi mereka yang berada di sekitar wilayah Hom-Hom, Wamena Kota.

Massa aksi awalnya bergerak dari sekolah mereka menuju kantor DPRD Jayawijaya. 

Namun, niat mereka untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat terhalang oleh barikade aparat kepolisian di depan jalan masuk kampus II Yapis Wamena.

Sempat terjadi negosiasi antara perwakilan siswa dan pihak kepolisian.

Polisi meminta agar para siswa membubarkan diri dan kembali ke sekolah.

Akan tetapi, negosiasi tersebut tidak membuahkan hasil.

Puncak ketegangan terjadi ketika seorang anggota kepolisian mencoba menegur seorang siswa.

Baca juga: Update Harga Sawit di Jambi Hari Ini Naik Lagi Rp47 per Kg

Cekcok mulut dan saling dorong tak terhindarkan, sontak memicu reaksi dari siswa lainnya yang kemudian terlibat bentrok dengan aparat.

Situasi yang semakin tidak terkendali membuat aparat kepolisian mengeluarkan gas air mata dan tembakan peringatan untuk membubarkan massa.

Para siswa yang tidak terima dengan tindakan tersebut membalas dengan melemparkan batu ke arah polisi.

Bentrokan pun tak terhindarkan dan hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di badan jalan, tepatnya di jembatan Hom-Hom.

"Tadi kami arahkan massa ke kantor DPR, di tengah jalan anggota datang langsung menghadang kami dan kami duduk dan negosiasi dengan kepolisian, tapi mereka mengancam dengan gas air mata sampai kami begini," kata salah satu siswa yang enggan disebutkan namanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved