Polemik di Papua

KKB Papua Diduga Gandeng WNA Sebar Hoaks di Sosmed untuk Cari Perhatian: Buat Dokumenter Video Palsu

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diduga sengaja menggandeng Warga Negara Asing (WNA) untuk menarik perhatian publik.

Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diduga sengaja menggandeng Warga Negara Asing (WNA) untuk menarik perhatian publik. 

polemik di Papua. KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diduga sengaja menggandeng Warga Negara Asing (WNA) untuk menarik perhatian publik.

Dugaan tersebut disampaikan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 dengan menyebutkan KKB membuat dan menyebarkan video palsu atau hoaks.

Kasatgas Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramahdani menyebutkan bahwa dengan unggahan di sosial media tersebut merupakan untuk menciptakan propaganda.

"Salah satu bentuk propaganda yang dilakukan adalah membawa WNA untuk membuat video dokumenter palsu yang kemudian disebarkan di media sosial," ungkap Faizal dilansir dari Kompas.com, Selasa (28/1/2025). 

Brigjen Faizal menambahkan informasi hoaks ini merupakan bagian dari upaya KKB Papua menarik perhatian publik di Papua. 

Dalam video hoaks itu KKB Papua menuduh TNI-Polri melakukan pengeboman yang menyebabkan kebakaran sejumlah bangunan. 

"Padahal ini adalah video hoaks hasil editing yang dilakukan oleh KKB yang disebarkan ke publik," ujar Faizal. 

Dari data yang dihimpun Kompas.com, video yang diedit tersebut ternyata merupakan video lama yang berkaitan dengan kebakaran puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, tahun 2021. 

"Kebakaran itu dilakukan oleh KKB, tetapi videonya telah diedit dan dinarasikan seolah-olah akibat bom yang dijatuhkan oleh TNI-Polri," lanjut Wakapolda Papua ini. 

Baca juga: KKB Papua Tuduh TNI-Polri Lakukan Pengeboman, Satgas: Hoaks, Itu Video Dokumentasi Kebakaran 2021

Baca juga: Komnas HAM Dukung Presiden Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi ke KKB: Resolusi Konflik di Papua

Sementara itu Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Kartenz, mengimbau masyarakat Papua tidak mudah percaya pada informasi hoaks yang disebarkan KKB. 

“Propaganda ini bertujuan untuk memecah belah dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintah," ucapnya. 

Ia juga menekankan pentingnya masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima. 

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis dan tidak terpengaruh oleh berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnnya diberitakan, Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 membantah KKB Papua yang menyebutkan TNI-Polri melakukan pengeboman hingga menyebabkan sejumlah bangunan terbakar.

Adapun video yang disebarkan kelompok separatis tersebut merupakan dokumentasi kebakaran yang terjadi pada 2021 silam.

Satgas menyebutkan beredarnya video tersebut di sosial media sebagai upaya propaganda dan mencari perhatian publik.

Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz-2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani menegaskan video yang beredar itu adalah hoaks.

“Video yang beredar tersebut sebenarnya adalah dokumentasi kebakaran puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada tahun 2021," ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (26/1/2025). 

Baca juga: Update Papua, 2 Polisi Gugur Ditembak KKB dalam 4 Hari, Briptu Iqbal dan Brigpol Ronald

Faizal juga mengungkapkan pelaku kebakaran yang ada dalam video itu merupakan KKB Papua.

"Kebakaran itu dilakukan oleh KKB Papua, tetapi videonya telah diedit dan dinarasikan seolah-olah akibat bom yang dijatuhkan oleh TNI-Polri," tegasnya.

Menurutnya, KKB Papua berusaha membangun narasi bahwa mereka melawan pemerintah menggunakan alat perang tradisional.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

KKB Papua justru menggunakan senjata api untuk melakukan penembakan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil. 

"KKB juga terlibat dalam tindakan kriminal lain, seperti pemerkosaan, pembakaran fasilitas publik, dan aksi kekerasan lainnya," tambahnya.

Brigjen Pol Faizal menekankan bahwa tindakan kriminal KKB tidak hanya terbatas pada aksi kekerasan. 

Pada tahun 2021, KKB dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap tenaga kesehatan. 

"Tindakan ini dinilai sebagai kejahatan tidak berperikemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia (HAM)," ujarnya. 

Kepolisian Republik Indonesia berkomitmen untuk terus mengungkap fakta-fakta di lapangan dan melawan segala bentuk propaganda yang dilakukan KKB.

Baca juga: Satgas Ungkap KKB Papua Pimpinan Aske Mabel Sudah 7 Bulan Lakukan Kekerasan di Yalimo, Eks Polisi

Salah satu metode propaganda yang digunakan KKB Papua adalah melibatkan warga negara asing (WNA) dalam pembuatan video dokumenter palsu yang kemudian disebarkan melalui media sosial.

Polri mengungkapkan KKB Papua terus menyebarkan informasi palsu atau hoaks itu untuk menarik perhatian publik.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Prediksi Skor Sturm Graz vs Leipzig di Liga Champions, Cek Head to Head dan Statistik Tim

Baca juga: Sinopsis Janji Cinta Inspektur Virat 29 Januari 2025, Keseriusan Jaktab Merebut Sai

Baca juga: Harga Rokok per Januari 2025, Rokok Biasa dan Vape Naik Semua

Baca juga: Prediksi Skor LOSC Lille vs Feyenoord di Liga Champions, Cek Head to Head dan Statistik Tim

Artrikel ini diolah dari Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved