Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi

Update Polisi Tembak Pelajar SMK di Semarang, Menteri HAM Utus Staf: Monitoring Secara Serius

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai angkat bicara soal kasus penembakan pelajar SMK di Semarang, Jawa Tengah yang diduga dilakukan polisi.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai angkat bicara soal kasus penembakan pelajar SMK di Semarang, Jawa Tengah yang diduga dilakukan polisi. 

1. Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan di Jalan Simongan, Manyaran

2. Depan toko bangunan di Jalan Untung Suropati, Manyaran

3. Depan Alfamart Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.

"Pra-rekonstruksi ini dilakukan di tiga lokasi. Ada empat orang yang dihadirkan dari dua kelompok gangster, Seroja dan Tanggul Pojok. Satu dewasa, tiga di bawah umur," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto.

Keempat tersangka yang dihadirkan dalam pra-rekonstruksi adalah MPL (20), DP (15), AD (15), dan HRA (15).

Menurut Artanto, lokasi pertama di Gereja Baptis menjadi tempat awal pertemuan dua kelompok gangster.

Tawuran terjadi di lokasi ini dan berlanjut hingga ke lokasi kedua di depan toko bangunan Jalan Untung Suropati.

Saling kejar-kejaran terus berlangsung hingga mencapai lokasi ketiga di depan Alfamart Candi Penataran, tempat di mana penembakan terjadi.

"Penembakan dilakukan di depan Alfamart," kata Artanto, tanpa menjelaskan lebih rinci tentang jumlah tembakan.

Anggota polisi yang diduga melakukan penembakan, Aipda RZ, saat ini tengah diperiksa oleh Paminal Propam Polda Jateng.

"Ditahan, lagi diperiksa Paminal, dia anggota Polrestabes Semarang," ujar Artanto.

Hasil pemeriksaan urine dan darah Aipda RZ oleh Labfor Polda Jateng menunjukkan negatif dari pengaruh narkoba maupun alkohol.

"Negatif pengaruh narkoba dan alkohol," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.

Reza (21), karyawan minimarket di Jalan Candi Penataran, menyatakan polisi mendatangi tokonya dua kali untuk mengambil rekaman CCTV, yakni pada Minggu (24/11/2024) pagi dan Senin (25/11/2024).

"Saya sempat melihat video tersebut hanya selama 20 detik," katanya.

Menurutnya, rekaman tersebut menunjukkan seorang pria menaiki motor matik, turun di tengah jalan depan Alfamart, dan menghadang beberapa orang yang lewat sambil membawa celurit.

"Kalau tawuran tidak ada. Hanya pria yang menghadang orang lewat," jelasnya.

Reza mengaku tidak mengetahui detail peristiwa penembakan.

"Kalau rekaman (polisi tembak tersangka tawuran), saya tidak tahu, bukan otorisasi saya menjawab," tambahnya.

Hingga saat ini, kasus penembakan yang melibatkan Aipda RZ masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh Propam dan penyidik Polda Jateng.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Haris-Sani Unggul Quick Count Sementara LSI Denny JA, Ini Kata Tim Romi-Sudirman

Baca juga: Link Real  Count Pilgub Jambi 2024 Versi KPU

Baca juga: Maulana-Diza Unggul di Quick Count, Janji Wujudkan Kota Jambi Bahagia

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 167, Tokoh Sultan Agung

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved