Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi

Update Polisi Tembak Pelajar SMK di Semarang, Menteri HAM Utus Staf: Monitoring Secara Serius

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai angkat bicara soal kasus penembakan pelajar SMK di Semarang, Jawa Tengah yang diduga dilakukan polisi.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai angkat bicara soal kasus penembakan pelajar SMK di Semarang, Jawa Tengah yang diduga dilakukan polisi. 

Menurut Wakil Kepala SMK di Semarang tempat korban sekolah, bahwa korban dikenal sebagai anak berprestasi dan baik. Korban juga merupakan anggota Paskibraka.

GRO sendiri telah dimakamkan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Senin (25/11) petang.

Sosok Polisi Penembak Pelajar

Hingga saat ini sosok polisi yang menjadi pelaku penembakan pelajar SMK di Semarang Jawa Tengah belum diketahui publik.

Baca juga: Pelajar SMK Semarang Ditembak Polisi Komnas HAM Minta Hukum Ditegakkan, Apa Hasil Prarekonstruksi?

Sosok yang menembak siswa berinisial GRO (17) diketahui hanya inisial yakni AIPDA RZ.

Dilansir dari Tribun Jateng bahwa pelaku yang menembak pelajar tersebut merupakan anggota di satuan reserse narkoba Polrestabes Semarang.

Kabar terbaru bahwa Aipda RZ saat ini disebut sedang diperiksa oleh Pengamanan Internal (Paminal) Polda Jawa Tengah.

Aipda RZ menembak mati GRO di depan sebuah minimarket di Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang

Pihak kepolisian beralasan Aipda RZ terpaksa menembak karena diserang remaja yang tawuran.

Polisi sendiri telah menggelar pra-rekonstruksi kasus penembakan pelajar oleh polisi di Semarang. Pra-rekonstruksi ini digelar di tiga titik pada Selasa (26/11) kemarin.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto menyebut empat pemuda yang diduga terlibat tawuran dihadirkan dalam pra-rekonstruksi.

Kombes Artanto pun menekankan bahwa Aipda RZ akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagai anggota. 

Menurutnya, Aipda RZ sudah melalui tes urine dengan hasil negatif alkohol ataupun narkoba.

"Kita sedang melakukan pendalaman kepada anggota dan tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian (penggunaan alat kepolisian seperti pistol)," kata Artanto di Semarang Barat, Selasa (26/11).

GRO sendiri telah dimakamkan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Senin (25/11) petang. GRO merupakan anak piatu yang selama ini dibesarkan ayah dan neneknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved