Mahasiswa Asal Bengkulu Asusila di Mobil Sambil Nyetir di Jogja, Tabrak Orang hingga Tewas

Seorang mahasiswa Bengkulu yang mesum dengan teman perempuan di mobil, menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas.

Editor: Duanto AS
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi menunjukkan tersangka dan barang bukti kasus tabrak lari mahasiswa Bengkulu yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Ringroad Utara Sleman, Yogyakarta. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang mahasiswa Bengkulu yang mesum dengan teman perempuan di mobil, menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas.

Peristiwa itu terjadi di Ringroad Utara, Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis pekan lalu.

Mahasiswa berinisial MAT itu melakukan tabrak lari.

Konsentrasi MAT saat mengemudi hilang karena ulah 'nakal' teman perempuannya berinisial N.

MAT merupakan seorang mahasiswa sal Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.

Ia ditangkap di sebuah asrama di wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Penangkapan itu dilakukan setelah penemuan mayat pria tergeletak di lahan kosong tepi jalan Ringroad Utara, Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/11/2024).

Korban diketahui adalah S (45), warga Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

MAT mengaku dalam pengaruh minuman beralkohol saat mengemudikan mobilnya, Mitsubishi Expander dengan nomor polisi BG 1759 YF.

Kemudian, ia mengaku hilang konsentrasi lantaran ulah 'nakal' teman wanitanya, N.

Di dalam mobil saat mengemudi, MAT mengatakan, sempat membuka resleting celananya.

Lalu, tiba-tiba N langsung melakukan aktivitas sekseual kepada MAT yang tengah menyetir.

Demikian disampaikan MAT saat press release di Mapolresta Sleman, Sabtu (16/11/2024), dilansir TribunJogja.com.

Saat dihadirkan dalam press release tersebut, MAT yang sudah berbaju oranye lebih banyak tertunduk.

"Saya sempat membuka resleting, terus gak tahu dia (N) langsung melakukan (aktivitas s*ks*4l) tersebut," katanya.

MAT juga tak menyadari dirinya menabrak pejalan kaki hingga tewas.

Hal itu yang membuat dirinya memacu kendaraan dan tidak memberikan pertolongan kepada korban.

MAT langsung tancap gas karena merasa yang ditabraknya adalah tiang bukan orang.

"(Meninggalkan korban) karena gak tahu, tahunya nabrak tiang atau trotoar. Gak tahu (orang). Iya (langsung pergi)," ungkapnya.

Kronologi Tabrak Lari

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi menjelaskan, kejadian bermula saat korban berjalan kaki dari arah barat ke arah timur di jalur lambat Ringroad Utara sekira pukul 03.45 WIB.

Setibanya di lokasi kejadian, korban ditabrak dari belakang oleh mobil Mitsubishi Expander dengan nomor polisi BG 1759 YF yang dikemudikan MAT.

Setelah menabrak, tersangka langsung melarikan diri.

Sementara tubuh korban ditemukan sudah terbujur kaku di tepi jalan sekira pukul 10.46 WIB.

Korban mengalami luka di bagian belakang kepala dan lecet di bagian kaki.

"Adapun penyebab dari tersangka sehingga mengalami peristiwa kecelakaan lalu lintas ini adalah akibat terganggunya konsentrasi," ujar Ardi, Sabtu.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga kejadian temuan mayat itu pun terungkap.

Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Fikri Kurniawan mengungkapkan, malam dini hari saat peristiwa terjadi, MAT mengemudikan mobilnya bersama teman wanitanya, N.

Rute yang dilewati MAT yakni dari Jalan Magelang menuju ke Jombor lalu belok ke timur dan mengarah ke jalur lambat.

"Di sini tersangka Bersama rekan wanitanya berinisial N, di dalam mobil melakukan (aktivitas seksual), dimana menganggu konsentrasi daripada pengemudi," bebernya.

MAT dan N melakukan perbuatan tak senonoh sambil mengemudi sepanjang jalan mulai dari Jombor ke timur hingga sebelum simpang empat UPN.

Aktivitas itu mengakibatkan konsentrasi MAT saat mengemudi mobil terganggu hingga akhirnya menabrak pejalan kaki dari belakang.

Namun, setelah menabrak, bukannya berhenti untuk menolong, korban justru tetap jalan.

"Tersangka Bersama N, teman wanitanya (setelah menabrak) tidak menghentikan kendaraan atau menolong korban, langsung lari. Kami mendapatkan rekaman CCTV-nya," tuturnya.

Atas perbuatannya, MAT dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 310 Ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 yakni tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.

Ancaman hukumannya maksimal 6 tahun penjara dan/atau denda Rp12 juta.

Lalu Pasal 312 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang melarikan diri setelah kecelakaan tanpa memberikan pertolongan.

Adapun ancaman hukumannya maksimal 3 tahun penjara dan/atau denda Rp75 juta.

Sementara N belum ditetapkan sebagai tersangka karena kasus ini dikategorikan sebagai kecelakaan lalu lintas.

Kendati demikian, Kapolresta Sleman menyatakan pihaknya kan berkonsultasi dengan kejaksaan untuk mendalami peran N dalam kejadian ini.

"Ini merupakan peristiwa lalu lintas, yang menjadi objek adalah pengemudi kendaraan."

"Tapi kami juga akan berkomunikasi lebih lanjut dengan kejaksaan, sehingga masih dalam pengembangan," tandasnya.

Baca juga: 4 Berita Populer di Jambi, Batu Beterbangan Saat Debat Pilbup Bungo, Banyak Luka-luka

Baca juga: Debat Kedua Pilbup Bungo Ricuh, Tim Paslon Bupati Saling Lempar Batu, 3 Korban Terluka

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved