3 Fakta Kebakaran di Gunung Agung Bali, 2 Pendaki WNA Sempat Terjebak

Kebakaran terjadi di Gunung Agung, Bali. Sebelum kebakaran terjadi, pendakian ke puncak Gunung Agung telah ditutup. Meskipun demikian, 2 WNA nekat ...

Editor: Nurlailis
ist
3 Fakta Kebakaran di Gunung Agung Bali 

Arimbawa menyebutkan bahwa titik api pertama kali terlihat pada Minggu sore dan semakin jelas terlihat di malam hari. 

Lokasi kebakaran sulit dijangkau, membutuhkan waktu perjalanan sekitar empat jam dengan akses yang sangat terjal. 

Hal ini membuat upaya pemadaman belum bisa dilakukan secara langsung. 
"Kondisi cuaca panas juga menambah risiko dan memperlambat penanganan," tambahnya.

Dugaan sementara kebakaran dipicu oleh percikan api di semak kering yang membesar karena tertiup angin. 

"Kami masih memantau situasi dari Pura Pengubengan sambil menunggu kondisi yang memungkinkan untuk melakukan tindakan lebih lanjut," jelas Arimbawa.

Hingga kini, luas hutan yang terbakar di Gunung Agung diperkirakan mencapai 100 hektare dengan enam titik api yang membakar vegetasi di lereng gunung.

Baca juga: 2 Pendaki Gunung Kerinci Mengalami Hipotermia Berhasil Dievakuasi dengan Selamat

3. Cuaca Panas Akibat Gerak Semu Matahari

BMKG Wilayah III Denpasar menjelaskan bahwa cuaca panas yang melanda Bali dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh gerak semu matahari. 

Prakirawan BMKG, I Gede Agus Mahendra, mengungkapkan bahwa posisi matahari yang dekat dengan ekuator membuat suhu udara terasa lebih panas, terutama pada siang hari. 

Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga tiga hari ke depan. 

"Suhu masih akan panas, namun sifatnya fluktuatif mengikuti pergeseran gerak matahari," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved