Berita Jambi
Perjuangan Juliana, Perempuan Orang Rimba Pertama di Jambi yang Bergelar Sarjana Kehutanan
Kisah Juliana, perempuan Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba di Jambi pertama yang berhasil meraih gelar sarjana.
Pada Orang Rimba, ucapnya, orang tua akan melihat sebuah contoh dari kelompok sendiri. Bila ada yang bisa jadi polisi, yang lain juga akan percaya anaknya bisa jadi polisi.
“Kalau ada perempuan yang bisa kuliah seperti saya, mudah-mudahan adik-adik saya dari komunitas kami juga didukung untuk bisa seperti saya,” juliana berharap.
Dia melihat sejumlah perempuan dari komunitas Orang Rimba yang kini masih sekolah, juga punya keinginan untuk kuliah. “Ada yang ingin kuliah, mau jadi bidan,” ungkapnya.
Selain dukungan dari orang tua, tantangan lain yang akan dihadapi adalah soal pembiayaan. Sulit bagi mereka untuk bisa kuliah dengan pembiayaan dari orang tua sendiri, tanpa ada bantuan dari pihak lain.
Baca juga: Tahapan Segera Dimulai, KPU Sarolangun Sebut Kandidat Sudah Bisa Buka Rekening Dana Kampanye
Baca juga: KPU Sarolangun Tetapkan Zona Kampanye dan Lokasi Pemasangan APK Tiap Kecamatan
Dua tahun yang lalu, Dewi Yunita Widiarti CEO Pundi Sumatera menemui langsung dengan orang tua Juliana, Samsul dan Benang. Dia meminta izin supaya Juliana diperbolehkan tinggal di Kota Jambi, untuk tujuan kuliah.
Kepada pasangan suami istri itu, dia berikan pemahaman pentingnya mengenyam pendidikan tinggi, termasuk untuk kaum perempuan.
“Sempat ada kekhawatiran pada mereka, karena Juliana ini anak perempuan. Kami berusaha untuk meyakinkan mereka, sehingga mau melepaskannya untuk kuliah di Kota Jambi. Syaratnya Juliana ini harus tinggal dengan kami, supaya mereka yakin anaknya tidak dibawa lari,” tutur Dewi.
Bagi Pundi Sumatera, bila Juliana bisa berhasil menyelesaikan pendidikannya, maka akan jadi role model bagi Orang Rimba, terutama kalangan perempuan. Adanya contoh konkrit dianggap mampu mempercepat proses menuju kesetaraan gender di suku tersebut.
“Anak laki-laki belakangan ini sudah dibebaskan sekolah, termasuk kuliah, juga menjalani profesi seperti polisi dan tentara. Jumlahnya memang belum banyak.
Perempuan juga kita harapkan nanti bisa mendapatkan perlakuan yang sama. Orang Rimba selalu butuh contoh. Juliana kami dampingi, agar nanti perempuan dari komunitasnya meniru langkahnya,” ungkapnya.
Upaya lain yang juga dilakukan adalah membuat kegiatan ekonomi bagi perempuan di kelompok yang didampingi. Misalnya di dusun yang ditempati orang tua Juliana, dilatih dan didampingi untuk membuat ikan asap dan anyaman tikar. Produksinya kini sudah mulai berjalan, dan juga sudah dipasarkan.
Dewi mengatakan, ada dua tujuan utama dari pengaktifan ekonomi perempuan secara berkelompok ini. Pertama, perempuan terutama ibu-ibu di kalangan Orang Rimba memiliki penghasilan tambahan.
Kedua, memunculkan kesadaran tentang peran perempuan dalam keluarga, yang ternyata masih bisa lebih besar dibandingkan yang selama ini mereka jalani.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Tak Takut Kekuatan Besar di Pilgub Jambi, Romi: Kita Harus Kuatkan Nyali
Baca juga: KPU Kota Jambi Tetapkan DPT Sebanyak 457.351 untuk Pilkada 2024
Baca juga: Kasus Kematian Matnur, Sopir Travel Kuala Tungkal-Jambi Belum Terungkap, Polisi Masih Kejar Pelaku
Tak Takut Kekuatan Besar di Pilgub Jambi, Romi: Kita Harus Kuatkan Nyali |
![]() |
---|
Kasus Kematian Matnur, Sopir Travel Kuala Tungkal-Jambi Belum Terungkap, Polisi Masih Kejar Pelaku |
![]() |
---|
Viral Penyandang Disabilitas Lolos Bintara Polri, Belajar Mandiri Saat Merantau ke Jambi |
![]() |
---|
Juliana Jadi Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Raih Gelar S1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.