Update Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar, Kafe Lembah Anai Tak Tersisa

Karmila (40) harus kehilangan ibu dan keponakannya karena menjadi korban saat banjir lahar dingin terjadi di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sa

Editor: Suci Rahayu PK
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Kondisi Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam pasca bnajir lahar dingin, Minggu (12/5/2024) 

Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tidak memiliki keperluan mendesak dari Padang ke Bukittinggi atau sebaliknya, bisa menunda perjalanan terlebih dahulu.

Kafe Lembah Anai tak Tersisa

Cafe Xakapa yang pernah hits dengan pemandangan Air Terjun Lembah Anai dan aliran sungai, habis tak tersisa akibat banjir lahar dingin.

kafe di daerah Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar itu turut terbawa arus banjir lahar dingin.

Terlihat di lokasi, kafe dua lantai di sisi sungai jalan lintas Padang-Bukittinggi tersebut tidak menyisakan puing bangunan satu pun.

Hanya terlihat badan jalan yang dahulunya menjadi tempat parkir kendaraan di cafe tersebut.

Warga setempat bernama Eka (50) mengatakan cafe tersebut terbawa oleh banjir bandang.

"Banjirnya sangat cepat dan tiba-tiba, jadi tidak ada yang melihat pasti bagaimana bangunan kafe itu hilang," ujarnya.

Kendati bangunan Cafe Xakapa hilang, beberapa meter dari sana ada bangunan masjid yang masih kokoh, namun tidak terusik oleh banjir bandang.

Saat di lokasi kejadian beberapa warga terdengar bergurau, bahwa Cafe Xakapa sudah berlayar sesuai namanya.

Perlu Sabo Dam

Ade Edward, ahli geologi dari Sumatera Barat, mengatakan pemerintah harus serius menanggulangi risiko bencana di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Marapi.

Banjir lahar dingin yang masuk ke permukiman menjadi tamparan bagi pemerintah untuk tidak tinggal diam dan segera menanggulangi dampak, mulai dari dampak korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur.

"Pasca lahar dingin sebelumnya di Bukik Batabuah itu sebenarnya warga di sekitar DAS harus dipindahkan, tapi ini tidak dipindah, alur sungai dibiarkan saja, yang dibersihkan yang di jalan saja, alur sungai tak dirawat," kata Ade Edward.

Curah hujan dan erupsi Marapi tidak bisa dibendung.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved