21 Nama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Daftar di Tiap Partai dari Menteri s/d Jenderal Purnawirawan

Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews, berikut nama-nama yang mendaftar di partai. Daftar nama berikut kemungkinan masih bisa berubah.

Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Rahayu Saraswati 

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2008. Hal itu bisa menjadi modal bagi Dharma Pongrekun mencari dukungan warga DKI Jakarta.

Lelaki kelahiran Palu, 12 Januari 1966 itu lebih banyak berkutat di Badan Reserse Kriminal Polri. Sampai 2018, kemampuan analitiknya dilirik sehingga Dharma ditugaskan di Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Setahun kemudian, dia menjabat Wakil kertua BSSN.

Mengakhiri kariernya di kepolisian, pada 2024, Dharma bertugas di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Dharma Pongrekun merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1988.

Dharma memilih jalur independen karena tak ingin disetir partai politik atau elite politik nasional lainnya. Sebab, seluruh visi dan misi yang sudah disusunnya dibuat demi kepentingan warga Jakarta.

“Saya ingin betul-betul visi dan minsi ini berjalan sebagaimana yang sudah disiapkan demi menyelamatkan jiwa keluarga kita, bukan demi saya,” ucapnya usai deklarasi di Gedung Joang ‘45, Menteng, Jakarta Pusat.

Noer Fajrieansyah juga turut meramaikan bursa Pilgub Jakarta 2024 melalui jalur independen. Rekan-rekannya sejak aktif di organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan mendorong Komisaris PT Petrokimia Gresik (Persero) itu maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

Koordinator Temen Bang Fajrie, Rachmat Ariyanto menyatakan dukungan tersebut diberikan dengan kesadaran penuh.

Ia pun mengungkapkan alasannya mendukung mantan Ketum PB HMI itu maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Rachmat Ariyanto mengaku telah bersama-sama dengan Fajrie sejak belasan tahun silam sehingga paham karakter dan kemampuannya.

"Secara politik, Fajrie memiliki kapasitas sebagai pemimpin Jakarta. Rekam jejaknya sebagai mantan Ketum PB HMI Ketum KNPI penanda Fajrie kaya pengalaman dan mental bertarung dalam kehidupan politik," kata Rahmat dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.

Rahmat mengatakan latar belakang Fajrie yang seorang profesional di beberapa BUMN menujukkan eks Ketum KNPI itu punya kapasitas manajemen.

"Kemudian bisa menjadi modal mengelola daerah sestragis Jakarta apabila diamanahi masyarakat," sambung pengurus DPD Partai Demokrat Jakarta itu.

Menurut Rachmat, sekalipun tidak berstatus ibu kota, Jakarta tetap memerlukan pemimpin kreatif dan visioner.

"Fajrie memenuhi persyaratan itu. Apalagi, Fajrie termasuk tokoh muda. Artinya, energinya melimpah. Ini penting dan menjadi salah satu modal utama kalau mau mengakselerasi pembangunan Jakarta menuju kota global," jelasnya. (tribunnews.com)

Baca juga: Nasib Jokowi Setelah Prabowo Jadi Presiden, Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo Seri I

Baca juga: Dua Kader PAN Tarung di Posisi Bakal Calon Bupati di Pilkada Muarojambi 2024, Ini Biodatanya

Baca juga: 61 Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran yang Viral di Medsos

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved