Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Kemenag dan Pemerintah Diminta Turun Tangan Ambil Langkah Tegas Soal Kasus Santri di Tebo Jambi

Pemerintah dan Kementerian Agama diminta untuk mengambil langkah tegas terhadap kasus kematian santri di Tebo, Provinsi Jambi.

Penulis: A Musawira | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Ilustrasi- Pemerintah dan Kementerian Agama diminta untuk mengambil langkah tegas terhadap kasus kematian santri di Tebo, Provinsi Jambi. 

Kabar meninggalnya seorang santri di Pondol Pesantren Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi hingga kini ramai jadi sorotan.

Pengacara Hotman Paris turut berduka atas meninggalnya santri bernama Airul Harahap (13) yang diduga tak wajar.

Baca juga: Kecurigaan Hotman Paris Terkait Kematian Santri di Ponpes Tebo: Ada Oknum yang Menyalurkan Listrik

Diketahui sudah 4 bulan sejak jasad korban di temukan di asrama ponper, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Melihat situasi ini, Hotman Paris memberikan bantuan hukum melalui timnya untuk mengungkapkan kasus tersebut.

Menurut Hotman Paris, keterangan dokter klinik yang menyebut korban tewas tersetrum listrik janggal.

"Jadi, dibilang kan meninggal karena sengatan listrik kemarin saya sudah bicara pada dokternya.”

“Dokter yang melalukan autopsi mengatakan ada patah di tulang rusuk, bagian tengkorak pecah jadi pertanyaan apakah kalau tersengat listrik tulang kau patah?" ungkap Hotman, Selasa (19/3/2024).

Hotman Paris menilai ada oknum yang sengaja menyetrumkan listrik ke jasad korban agar terlihat tewas karena sengatan listrik.

Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena batang tengkorak leher yang patah diduga akibat penganiayaan.

“Ini saya bacakan ya dokter yang melakukan autopsi di Jambi.

Ditemukan luka akibat kekerasan berupa memar di atas mata kiri, terdapat resapan darah tengkorak di sebelah kanan, batang tengkorak kepala belakang patah dan terdapat resapan darah, juga retak di telinga kanan terdapat juga resapan darah di dagu dan tulang rahang bawah patah," bebernya.

Sejumlah kejanggalan

Kuasa hukum korban, Refki Septino menilai, ada sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.

Baca juga: Tim Kuasa Hukum Hotman 911: Banyak Kejanggalan Kematian Santri di Tebo Jambi, Kenapa Sulit Diungkap?

Awalnya, korban dinyatakan pihak ponpes meninggal akibat tersetrum listrik. Namun, berdasarkan hasil autopsi korban tewas karena patah tulang di sebagian tubuh.

Meski sudah ada 47 saksi yang diperiksa, hingga kini belum ada penetapan tersangka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved