Pemilu 2024

Agen Ngaku Sulit Dapat Beras dari Pemasok, Ternyata Ini Penyebabnya Hingga Harga Jadi Mahal

Seorang agen di Toko Sembako di Solo mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunjambi.com/Abdullah Usman
Ilustrasi beras - Seorang agen di Toko Sembako di Solo mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras. 

Salah satunya lewat impor beras dan disalurkan ke masyarakat dalam bentuk beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

"Bapak Presiden juga mengecek langsung di beberapa titik, karena itu diambil kebijakan kita gelontorkan lagi 250.000 ton SPHP, supaya keresahan itu tidak terjadi dan kita bisa pastikan stok beras cukup, kita itu ada 1,2 juta ton dan nanti ada masuk lagi 500.000 ton, jadi Insya Allah cukup," tuturnya.

Ia melanjutkan, saat ini masyarakat memiliki sejumlah opsi jenis beras premium dengan harga Rp 69.500 per 5 kg atau Rp 54.500 per 5 kg dengan jenis beras SPHP.

Dengan begitu, Erick menyebut masyarakat bisa melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.

"Tapi pemerintah memastikan 250.000 ton kita gelontorkan, terima kasih sama direksi Bulog yang hadir hari ini untuk terus menjaga komitmen supaya di pasaran itu cukup," sambungnya.

Ia menuturkan, pemerintah juga terus hadir memberikan beberapa bantuan seperti 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kg.

Erick mengatakan kebijakan tersebut tidak ada di negara lain.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo membantah jika bantuan beras pemerintah menjadi penyebab kelangkaan beras premium di ritel modern.

Ia menegaskan jika bantuan beras pemerintah tidak membebani suplai beras premium.

"Sebenarnya kalau bansos itu enggak ada kaitannya sama harga. Tetapi ini memang negara hadir, bukan bansos saya koreksi ya, bantuan pangan beras pemerintah, itu memang ditiadakan dari tanggal 8 Februari sampai 14 Februari 2024 untuk penghormatan kepada Pemilu yang dijalankan saat ini. Kalau bantuan pangan tidak mempengaruhi itu," kata Arief kepada Tim Liputan Kompas Tv di Kompleks Istana Negara, Senin (12/2/2024).

Arief mengakui, saat ini stok beras untuk konsumsi tengah kekurangan. Sehingga harga beras pun mahal di pasaran.

Namun ia yakin saat masuk musim panen di bulan Maret, stok beras akan melimpah dan harga kembali turun.

"Khusus untuk beras kita berharap Maret 2024 ini produksi kita sesuai dengan BPS itu di atas 34 juta ton. Artinya bulan Maret kita harapkan harga beras bisa turun sedikit," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Prediksi Skor Almeria vs Athletic Bilbao di La Liga Malam Ini - 03.00 WIB

Baca juga: Polsek Pasar Jambi Segera Limpahkan Berkas Perkara Tersangka Spesialis Pencurian Alfamart

Baca juga: Prediksi Skor Arouce vs Porto di Primeira Liga Malam Ini - 03.15 WIB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved