Sejarah Barongsai, Tarian Singa untuk Merayakan Imlek
Sejarah dan legenda barongsai. Tarian Singa adalah kesenian tradisional China yang sering dipentaskan dalam peristiwa-peristiwa besar seperti Festiva
Gerakan dalam tarian ini tidak hanya merupakan ekspresi kekuatan fisik, tetapi juga merupakan pengembangan kekuatan batin dan disiplin diri untuk menghadapi tantangan hidup dengan keanggunan.
Transmisi Tarian Singa melibatkan penyampaian tradisi, garis keturunan, keterampilan, dan hubungan yang erat.
Proses ini memerlukan rasa hormat yang tinggi, kesetiaan, dan penghormatan terhadap sifu (guru), pemimpin kelompok, sesama siswa, dan bahkan terhadap kepala singa itu sendiri.
Pertunjukan Barongsai
Barongsai melibatkan dua penari yang memerankan singa, di mana satu orang memainkan peran sebagai kepala singa, sementara yang lain menjadi bagian tubuh dan ekor yang terletak di bawah kain yang melekat pada kepala singa.
Selama pertunjukan, seseorang berperan sebagai Buddha yang menggoda dan memimpin singa dengan menggunakan kipas.
Kehadiran sosok Buddha ini memiliki makna penting, karena melambangkan seorang bhikkhu di kuil yang mengawasi dan memimpin singa, yang menciptakan nuansa spiritual dalam pertunjukan.
Singa dalam pertunjukan barongsai juga ditemani oleh sekelompok musisi yang memainkan instrumen-instrumen seperti drum besar, simbal, dan gong.
Musik yang dihasilkan mengikuti gerakan singa dan mempertegas kekuatan serta keberanian yang disimbolkan oleh tarian tersebut.
Drum memberikan ritme yang mengikuti langkah-langkah singa, sementara simbal dan gong mengikuti pemain drum, menciptakan harmoni yang menyertai setiap gerakan dan ekspresi dalam pertunjukan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pasutri di Bogor Jadi Korban Salah Tangkap, Ceritanya Mengerikan saat Disergap 15 Polisi
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jambi, Gratis Mutasi Nopol Luar ke Jambi
Baca juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri Digerebek di Pati, 3 Orang Masih di Bawah Umur
Pasutri di Bogor Jadi Korban Salah Tangkap, Ceritanya Mengerikan saat Disergap 15 Polisi |
![]() |
---|
Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Merangin Minta Caleg Turunkan APK |
![]() |
---|
Jumlah TPS Terdampak Banjir di Muaro Jambi Bertambah, KPU Carikan Solusi |
![]() |
---|
Jelang Pemilu 14 Februari 2024, KPU Muaro Jambi Temukan Berbagai Kendala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.