Kasus Perkelahian Siswa SD dan SMP di Tanjab Barat Berakhir Damai

Pihak SMPN 1 Kuala Tungkal dan SDN 72 memanggil kedua orang tua atas perkelahian anaknya yang viral di media sosial Facebook.

Penulis: Sopianto | Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
SMPN 1 Kuala Tungkal. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Pihak sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kuala Tungkal dan Sekolah Dasar (SD) Negeri 72 memanggil kedua orang tua atas perkelahian anaknya yang viral di media sosial Facebook.

Kedua belah pihak datang ke SMPN 1 untuk melakukan mediasi dan menemukan titik baik dari persoalan tersebut.

Kepala Bidang Dikdas Pendidikan Kabupaten Tanjab Barat Triono menyampaikan, korban merupakan siswa SD 72 dan pelakunya tiga siswa SMPN 1 Kuala Tungkal.

"Kami sudah memfasilitas dengan pihak sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa yang melakukan perkelahian," Kamis (21/12).

Dari hasil pertemuan itu Kabid bilang, kedua belah pihak sudah bersepakat berdamai dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.

"Tadi juga disampaikan, orang tua korban siap untuk membiayai pengobatan anaknya. Namun ketiga orang tua pelaku juga siap untuk membiayai pengobatan anak yang menjadi korban," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 1 Nahruddin menyampaikan pihaknya sudah menanyakan ke pelaku bahwa tidak ada luka-luka yang terjadi saat perkelahian.

"Menurut versi yang mukulinya tidak ada luka-luka, mereka tidak pakai senjata, kita tidak melihat dan orang tua korban tidak memperbolehkan anaknya untuk lihat, jadi kita tidak bisa memastikan itu, kita lihat di video juga tidak ada berdarah-darah, versinya berbeda-beda," ucapnya.

Kepsek bilang, korban dan pelaku merupakan teman sepermaian sejak kecil, tidak ada unsur dendam ataupun direncanakan pada kejadian ini.

"Awalnya waktu kecil (korban) kawan sepermaian, kemudian pindah ke Jakarta kemudian pindah lagi ke Tungkal tapi dak naik kelas dan beda kelas, dulu waktu SD sekelas," ujarnya.

Mulanya menurut versi korban dirinya dipukul orang, namun versi pelaku dirinya ditantang korban tiga lawan satu.

"Kalau berani maju, tiga lawan satu," ujar Kepsek saat menanyakan ke pelaku.

Kepsek menambahkan, tidak ada satu pun yang diberhentikan di sekolah dkarenakan salah satu pihak tidak melakukan bullying atau pun merampas uang orang lain.

"Semua peraturan ada disekolah, jika ada pelanggaran kita tindak tegas," imbuhnya

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial (medsos) yang menunjukkan video perkelahian antara anak sekolah di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Kamis (21/12/2023).

Video viral itu diunggah oleh akun facebook @riahandayaniazka. Dalam dua video yang diunggahnya itu yang pertama berdurasi 30 detik dan 6 detik itu terlihat ada perkelahian anak anak sekolah yang mengenakan pakaian seragam sekolah di kawasan Parit 1 Kualatungkal.

Dalam video itu awalnya anak sekolah berbaju batik bermotif putih dan membawa tas berwarna merah itu duel satu lawan satu dengan anak sekolah berbatik merah. Namun, setelah beberapa saat datang dua temanya membantu anak sekolah berbaju merah.

Baca juga: Viral Kasus Perundungan, Ponpes Tawakal Tri Sukses Jambi Mengaku Akan Berbenah

Baca juga: Kasus Perundungan Santri di Ponpes Kota Jambi Berakhir Damai, Korban Akan Rujuk ke Psikolog

Baca juga: Orang Tua Santri Korban Perundungan di Pondok Pesantren Jambi Malah Cabut Laporan, Ada Apa?

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved