Kasus Pencurian Dikontakran Telanaipura Tak Kunjung Terungkap, Wartawati Jadi Korban Pilih Ngungsi
Pencurian yang terjadi di Telanaipura, Kota Jambi, dengan korban seorang jurnalis Tribun Jambi bernama Rara Khushshoh Azzahro beberapa hari lalu
Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI. COM, JAMBI - Pencurian yang terjadi di Telanaipura, Kota Jambi, dengan korban seorang jurnalis Tribun Jambi bernama Rara Khushshoh Azzahro beberapa hari lalu, hingga saat ini belum terungkap.
Rara yang mengalami kerugian berkisar RP 4.800.000, sudah melaporkan kejadian ini kepada Polsek Telanaipura beberapa waktu lalu. Ia ditemani sejumlah tekan jurnalis saat membuat laporan itu. Nomor laporannya: P/480/XII/2023/Reskrim.
Setelah laporan itu dibuat, penyidik mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan. Rara juga belum mendapatkan pemberitahuan dari polisi.
"Belum ada dipanggil kepolisian. Saat membuat laporan juga tidak ada pemberitahuan kapan dipanggil. Posisinya ngambang," kata Rara, Kamis (14/12/2023).
Kendati demikian, Rara berharap kasus ini dapat terungkap dan pelaku bisa diamankan.
Sementara itu, Kapolsek Telanaipura AKP Harefah menerangkan pihak kini tengah melakukan lidik terhadap pelaku yang pencurian tersebut.
"Masih lidik pelaku," singkat Harefah.
Sementara itu, korban tampak mengalami trauma hingga memutuskan untuk pindah dari rumah kontrakannya alias TKP yang berada di Jalan KS Tubun, RT 06/01, Nomor 88, Kelurahan Telanaipura, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Sementara ini, dia mengungsi di rumah temannya yang berada di Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, sampai mendapatkan rumah kontrakan baru yang disinyalir cukup aman. Ia dibantu rekannya sesama jurnalis saat pindah dan mengangkut barang-barangnya, Rabu (14/12/2023) malam.
Rara menyampaikan sejak kejadian nahas itu, dirinya kesulitan tidur. Pada malam hari ia mengalami was-was dan diduga trauma.
Setiap mendengar suara di rumah atau suara dari luar sekecil apa pun, ia langsung terbangun. Begitu juga kilatan cahaya, itu bisa membuat dirinya membuka mata. Ia dan ibunya tidak merasa aman tinggal di sana.
"Syok dan sedih. Ya mungkin karena baru pertama kali jadi korban pencurian. Kalau mau tidur itu, mau cepat atau lamban, pasti beberapa kali bangun. Ada suara sedikit di dalam atau di luar rumah, kebangun," katanya. .
Padahal, sebelum kejadian ini ia selalu tidur pulas. "Tidak terbangun kalau belum waktunya atau belum puas tidur. Sekali pun ada alarm, itu dimatikan dan kembali tidur," kata Rara.
Ia awalnya ingin menetap di rumah kontrakan itu sampai kasus ini selesai. Tetapi, karena selalu dilanda was-was hingga sulit beristirahat, makanya dia memutuskan pindah.
"Terus orang tua (ibu) juga tidak nyaman dan tenang bila saya di situ. Sedangkan orang tua tinggal di kabupaten. Orang tua saya bahkan tidak pulang karena saya masih tinggal di rumah kontrakan yang tidak aman," ujarnya.
Rara menduga pelaku pencurian ini sudah mengetahui struktur rumah kontrakan itu. Sehingga pelaku bisa membuat persiapan untuk meraih barang di dalam kamar melalui cela terali jendela.
Di samping itu, Rara sebenarnya selalu mengunci rumah saat berada di dalam. Itu membuat rumah ini selalu tampak kosong dari luar. Makanya, Rara heran bagaimana pelaku tahu sudah ada orang yang tinggal.
"Saya jarang membuka pintu. Sehingga orang tidak tahu ada yang tinggal. Tapi kok bisa kemalingan?" kata Rara.
Kejadian pencurian itu pertama kali disadari Rara saat ia bangun tidur berkisar pukul 04.00 WIB. Ia mencari ponselnya tetapi tidak ditemukan. Tidak hanya milik Rara, ponsel punya ibundanya juga tidak ada.
Saat itu, setelah ia melihat sekeliling rumah, ternyata tas ibundanya berpindah tempat. Uang senilai berkisar Rp 1,8 juta di dalamnya hilang. Hanya tersisa beberapa uang receh dan uang pecahan seratus ribu rupiah.
Berdasarkan hasil pelacakan, ponsel Rara di tangan pelaku sejak pukul berkisar 01.00 WIB. Padahal Rara baru tidak berkisar pukul 12.30 WIB.
"Jadi, proses pencurian secepat itu. Memang dinding di sana tipis, sehingga suara bisa kedengaran. Begitu juga suara dengkuran saat tidur. Kalau lagi tidak tenang atau lagi tidur, bisa diketahui dari luar," kata Rara.
Setelah kejadian pencurian, Rara baru mengetahui lingkungan tempat tinggalnya tidak aman karena beberapa kali terjadi pencurian. Di sana siskamling pun tidak aktif.
| Kades Rusli Terima 'Hukuman' Usai Perangai Istrinya Pamer Uang Segepok, Sebut Bisa Beli Polisi |
|
|---|
| Pihak Ammar Zoni Ungkap Kejanggalan di Kasus Peredaran Narkoba yang Menjeratnya: Baru Tahu Ini |
|
|---|
| Motif Oknum Anggota Polres Tebo Tega Bunuh Dosen Wanita di Bungo Jambi |
|
|---|
| Polres Bungo Janji Ungkap Kasus Pembunuhan Dosen Wanita Tansparan, Meski Libatkan Oknum Polisi |
|
|---|
| Bocor Percakapan Admin Mesdos Wali Kota Surabaya Saat Live, Kini Pilih Mengundurkan Diri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Pencurian-1312.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.