Anak Ponpes di Tebo Meninggal
Sudah 2 Santri di Ponpes Tebo Jambi Meninggal Karena Tersengat Listrik
Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin, di Unit VI Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, AH (13) ditemukan meninggal dunia, pada Selasa (14/11)
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
Terpisah, para pedagang yang berada di depan gerbang ponpes, juga mengaku mengetahui adanya peristiwa tersebut.
Namun, rata-rata pedagang hanya mengetahui sekilas informasi terkait tewasnya satu santri di ponpes tersebut.
"Iya, kami ada dengar itu, kami jualan di sini dari jam 11.00 WIB sampai 17.00 WIB," kata seorang pedagang.
Sementara itu, Ahmad Karimuddin, pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin, saat ditemui mengiyakan adanya insiden yang menimpa santri. Ia menegaskan pihaknya tidak ada menutup-nutupi kasus tersebut.
Ahmad menjelaskan mengapa pihaknya tak menginformasikan langsung kejadian tersebut kepada orangtua korban, dikarenakan tidak ingin membuat keluarga mengalami syok.
"Dari lubuk hati kita tidak ada menutupi kasus ini, dari adab kita ingin menyampaikan secara langsung kejadian ini. Tidak ingin terjadi apa-apa dengan keluarga begitu mendengar kejadian ini," kata Ahmad, Rabu (15/11/2023).
Ia menjelaskan pihaknya langsung melakukan pendampingan korban untuk diantar ke rumah duka hingga selesai dimakamkan.
Ahmad menceritakan, pihaknya melakukan komunikasi intens dengan keluarga korban saat berada di rumah duka. Ia mengaku disaat berkomunikasi dengan orangtua korban, pihak keluarga belum dapat menerima kejadian tersebut.
Baca juga: Dianggarkan Rp35 Juta Per Desa, Kepala Desa di Jambi Dapat Motor Dinas dari Pemprov
"Kita mengerti situasi keluarga yang masih berduka dan kita memaklumi. Tapi, Alhamdulillah, kita sudah jalin komunikasi dengan baik dan menjelaskan peristiwa itu," ujarnya.
Ahmad mengaku kejadian tersebut juga menjadi duka bagi pihak ponpes, karena semua santri telah dianggap menjadi anak sendiri.
Pihaknya juga tidak menginginkan peristiwa itu terjadi.
"Kita juga berduka, tidak menginginkan ini terjadi, apalagi mereka yang melahirkan. Sehingga kita memaklumi suasana saat ini yang masih berduka," ujarnya.
Pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin pun menginginkan agar kejadian ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka pun akan kembali mendatangi rumah duka untuk melakukan komunikasi lebih lanjut.
"Kita tentu ingin mediasi, tidak satupun di antara kita yang ingin ini terjadi," ujarnya.
Kapolsek Rimbo Bujang saat di lokasi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan sementara, dan akan mengembangkan kasus ini tersebut.
"Untuk sementara kita masih melakukan penyelidikan-penyelidikan dan anggota sedang melakukan olah tempat kejadian perkara(TKP)," ujarnya. (Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Resep Ayam Pop Padang, Marinasi Ayam dengan Jeruk Nipis Sebelum Diolah
Baca juga: Mendukung Keterbukaan Informasi, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah Terima Penghargaan
Baca juga: Langkah Selanjutnya Setelah Lolos Passing Grade SKD CPNS 2023, Benarkah Langsung Ujian SKB?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.