Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Salim Harahap Minta Kematian Anaknya di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Diusut Tuntas

Salim Harahap masih tak terima anaknya yang berusia 13 tahun meninggal tiba-tiba di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira Dani Damanik
Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Rimbo Bujang, Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Salim Harahap masih tak terima anaknya yang berusia 13 tahun meninggal tiba-tiba di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Salim merupakan warga Dusun Kumpul Rejo, Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo.

Anaknya berinisial AH (13) ditemukan tewas pada Selasa (14/11) sekira pukul 17:30 WIB, yang diduga akibat tersengat aliran listrik.

Padahal, sejam sebelum kejadian, Salim masih berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan anaknya. 

"Anak saya sempat bilang ada yang mau dia cerita, mau kasih kejutan. Dia juga minta untuk datang ke pondok kan kebetulan besoknya ada acara di pondok," ungkap Salim, Kamis (16/11).

Hingga saat ini, Salim mengakui pihak keluarga belum menerima kejadian yang menimpa keluarganya.

Dia bahkan meminta agar kasus ini untuk diusut tuntas hingga terang benderang.

"Saya minta usut tuntaslah sampai ke akar-akarnya, saya enggak terima, seandainya pun ada biaya, nanti kita biayai," tegasnya.

Sebelumnya, ia mengungkapkan ada kejanggalan dalam peristiwa ini. Salim mengaku tak diberitahu oleh pihak pondok soal kematian anaknya.

Salim menambahkan dirinya melihat sejumlah bekas luka di tubuh anaknya.

Pihak ponpes juga ia sebut telah melakukan visum di klinik Rimbo Bujang dan ia menerima surat kematian yang menerangkan bahwa anaknya meninggal akibat tersengat listrik.

Tak percaya saat menerima jenazah di Desa Muara Kilis, ia membawa ke RSUD STS Tebo untuk dilakukan visum ulang.

"Tiba-tiba jenazah tiba di Muara Kilis, kami ketemu di simpang. Jenazah sudah dimandikan, dikafani dan kami terima surat keterangan kematian yang disebabkan tersengat listrik," ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Karimuddin, pengurus ponpes Raudhatul Muzawwidin saat ditemui membenarkan ada insiden yang menimpa santri.

Ia menegaskan pihaknya tidak ada menutup-nutupi kasus tersebut.

Ahmad menjelaskan mengapa pihaknya tak menginformasikan langsung kejadian tersebut kepada orangtua korban, dikarenakan tak ingin membuat keluarga mengalami syok.

"Dari lubuk hati kita tidak ada menutupi kasus ini, dari adab kita ingin menyampaikan secara langsung kejadian ini. Tidak ingin terjadi apa-apa dengan keluarga begitu mendengar kejadian ini," kata Ahmad.

Baca juga: Polres Tebo Periksa Lima Saksi Pasca Tewasnya Santri di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Rimbo Bujang

Baca juga: Terungkap Sudah Dua Orang Santri Tewas di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Tebo

Baca juga: Suasana Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Tebo Jambi Pasca Satu Santrinya Ditemukan Tewas

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved