Resistansi Antibiotik atau Mubazir Obat-obatan: Pilih yang Mana?

Seringkali kita menyimpan parasetamol, obat pereda nyeri seperti asam mefenamat, obat pilek batuk, bahkan antibiotik.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Qonita Hansyahfanie Badar 

Resistansi Antibiotik atau Mubazir Obat-obatan: Pilih yang Mana?

Oleh Qonita Hansyahfanie Badar
Mahasiswi Institut Teknologi Bandung
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Program Studi Biologi

 

Tak jarang kita menyimpan sisa-sisa obat-obatan yang sanak saudara kita gunakan sebelumnya. Merasa "Ah, dia sudah sembuh. Bukannya lebih baik obatnya kusimpan untuk lain waktu?"

Seringkali kita menyimpan parasetamol, obat pereda nyeri seperti asam mefenamat, obat pilek batuk, bahkan antibiotik.

Memangnya, apa yang salah? Bukankah kita sebagai warga Indonesia dengan budaya tidak boleh mubazir ini memang sewajarnya begitu?

Menghabiskan uang untuk pergi ke dokter tetapi tidak menghabiskan obat yang diberikan itu sayang, 'kan?

Mungkin pikiran-pikiran tersebut tak jarang muncul di benak kita, warga Indonesia.

Sebenarnya, hal tersebut tidak menjadi masalah sampai obat yang disimpan dan digunakan kembali tersebut adalah antibiotik atau antimikroba lainnya seperti antivirus maupun antifungi. Tercatat sekitar 10 persen populasi Indonesia masih menyimpan antibiotik di rumah masing-masing[1].

Saat ini, masih belum banyak yang mengetahui bahaya dari menyimpan antimikroba untuk digunakan di kemudian hari tanpa pengawasan dokter.

Luput dari pandangan tanpa tahu-menahu akibatnya serta kurangnya pengetahuan yang kita miliki sebagai masyarakat Indonesia terkait hal ini tanpa sadar bisa berujung pada masalah yang sangat besar yaitu munculnya fenomena resistansi terhadap antimikroba.

Resistansi antimikroba merupakan sebuah keadaan di mana seseorang tidak lagi mempan diberikan obat-obatan tertentu untuk menyembuhkan suatu penyakit di dalam tubuhnya akibat mikroba yang menginfeksi sudah kebal terhadap antimikroba tertentu.

Agen penyebab penyakit ini biasa disebut sebagai mikroba patogenik.

Akan tetapi, antimikroba sendiri memiliki berbagai macam formulasi senyawa, bervariasi dalam berbagai produk, yang dapat mengakibatkan efek kematian tertentu pada mikroba.

Seperti halnya dalam bertarung di dalam game, kita dapat memilih berbagai macam senjata untuk menyerang musuh.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved