Dosen Unja Kembangkan Artificial Luwak untuk Tingkatkan Kualitas Kopi Liberika Jambi

Kopi liberika merupakan salah satu jenis tanaman kopi yang dapat dikembangkan pada lahan gambut, seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Rara
Dosen Unja Kembangkan Artificial Luwak. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Kopi liberika merupakan salah satu jenis tanaman kopi yang dapat dikembangkan pada lahan gambut, seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Kopi liberika merupakan jenis tanaman kopi yang menarik untuk diteliti, karena salah satu kemampuannya dalam beradaptasi di  lahan gambut yang memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi. 

Tanaman kopi liberika mampu berkembang dengan baik tanpa perlu perawatan khusus dan pupuk.

Keunikan kopi liberika yang dapat tumbuh di lahan gambut yang bersifat asam.

Tetapi dengan potensi dan keunikan Kopi Liberika belum dapat menarik perhatian dunia terhadap kopi ini, masyarakat juga masih sangat minim dalam mengkonsumsi kopi liberika, sehingga memerlukan sentuhan bioteknologi dalam pengembangan kualitas rasa, aroma, dan komposisi senyawa bioaktif biji kopi melalui proses fermentasi.

Fermentasi kopi sangat penting untuk menghilangkan kandungan polisakarida (pektin, selulosa, pati-red) dan meningkatkan rasa kopi. 

Prof. Drs. Sutrisno., M.Sc., Ph.D, Rektor UNJA, sebagai salah satu tim Advisor, Pembimbing dalam pengembangan Riset Kopi Liberika Jambi.

Bakteri dan ragi yang ditemukan memainkan peran utama dalam mendegradasi lendir oleh berbagai enzim yang menghasilkan produksi alkohol dan asam selama fermentasi. 

Beberapa bakteri yang telah digunakan dalam fermentasi kopi Liberika dari genus Bacillus dan Lactobacillus yang memiliki berbagai aktivitas enzimatik, seperti aktivitas pektinolitik, selulolitik, amilolitik, dan proteolitik.

Selama fermentasi kopi, mikroorganisme menghasilkan metabolit yang beragam seperti gula bebas dan asam amino bebas yang dapat diserap ke dalam biji kopi dan berkontribusi pada produksi senyawa Maillard dan volatil selama proses penyangraian.

Peningkatan gula dan asam amino selama fermentasi dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kopi.

Dr. Madyawati Latief mengatakan bahwa salah satu kopi paling terkenal yang diproduksi melalui fermentasi alami di jalur pencernaan Luwak Kelapa Asia (Luwak).

Jenis itu merupakan kopi termahal di dunia, yang dikenal sebagai Kopi Luwak.

Dalam produksi Kopi Luwak, kopi ceri dikonsumsi oleh Luwak dan mengalami fermentasi alami di usus.

Sehingga menghasilkan kopi dengan profil metabolit yang berbeda dibandingkan dengan yang tidak dicerna oleh luwak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved