KISAH Sahlan Nabung Rp4 Ribu Per Hari Selama 25 Tahun Akhirnya Naik Haji

Kini, warga dusun kelahirannya, Gilin Laok, Ketapang Timur, Sampang, Madura, tak canggung lagi menyapa Sahlan dengan "Kak Towan Haji".

Editor: Duanto AS
TRIBUNTIMUR.COM/THAMZIL THAHIR
BERANGKAT - Sahlan saat berada di pelataran Hilton Hotel, Madinah, Rabu (31/5) malam. Dia satu di antara rombongan jemaah haji 2023. 

Empat puluh tahun terakhir, dia menghabiskan hari di dua pasar terjadwal di Kecamatan Ketapang, Pasar Kemmisan dan Pasar Jumat Pagi.

Di dua pasar tradisional itulah, Sahlan bekerja sebagai kuli keranjang ikan.

Ikan dari kapal dia angkut, pikul ke lapak pedagang. Upah hariannya antara Rp5.000 hingga Rp10 ribu.

"Jadi kole masih seket (rupiah) Pak Suharto" ujarnya, kenangya awal bayaran Rp50 rupiah era kejayaan Orde Baru, 1980-an.

Untuk tambah pendapatan, malam harinya, Sahlan jadi tukang pijit panggilan tetangga dan warga kampung tetangga.

Buruh di pasar kerap juga disebut kuli kasar.

Saat Tribun menjajal pijitan Sahlan, terasa betul ke-kasar-an kulit telapak jemarinya. "Saya merasa telapak Sahlan laiknya papan yang belum diketam."

Bihaki menyebut, kalau pakai minyak Madura, pijatan tangan Sahlan, sekaligus jadi kerokan.

Bayaran juru pijat keliling, juga sebelas-dua belas dari upah kuli keranjang ikan di pasar.

Karena iri lihat, tetangga dan kerabat pergi berhaji, di umur 30 tahun, dia mulai buka tabungan haji pribadi.

Di hari biasa, dia disiplinkan menabung Rp4.000-Rp5.000 pendatannya untuk setoran haji. "Kalau Pasar Kemmisan dan Jumat sepoloh rebo (Rp10 ribu)," ujar suami tanpa anak itu.

Di kampung-kampung Pulau Madura, nama pasar menyesuaikan hari pasar.

Pada 2010, tabungan di rumah dipindahkan ke tabungan haji resmi di unit bank capem kecamatan. Tabungan hariannya lanjut.

Tepat, 12 tahun, 2022, nama dan nomor porsinya masuk jatah pelunasan.

"Alhamdullliah, sekkone settong jede bannya' (syukur satu sedikit, jadi banyak)."
Jika dihitung, total tabungan haji Sahlan memang cukup untuk biaya haji reguler, dan bahkan bisa membiayai acara Slemetan potong 1 ekor sapi, sepekan sebelum masuk Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Mei 2023 lalu.
Satu ekor sapi Madura, dihargai Rp 20 juta.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved