Persekusi di Pesisir Selatan

Kasus Persekusi 2 Wanita Di Pessel Sumbar, 13 Saksi Diperiksa, 3 Orang Tersangka

kasus 2 wanita ditelanjangi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, polisi menetapkan 3 orang tersangka. Nama tersangka belum dirilis polisi.

Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNPADANG/KOLASE TRIBUNJAMBI.COM
Kafe lokasi dua perempuan nongkrong, yang kemudian diarak warga, di Pesisir Selatan (kiri) dan Kapolres Pesisir Selatan konfrensi pers (kanan) 

Dia menyebut penggerebekan kafe ini merupakan yang ketiga kali.

"Sebelumnya sudah pernah digerebek juga. Dua kali. Tapi tetap membandel dan akhirnya puncak kemarahan warga terjadi," kata Januar.

Desak Ketegasan Polisi

Direktur LBH Padang, Indira Suryani, meminta polisi segera tangkap dan tahan pelaku persekusi pada dua wanita di Pesisir Selatan.

"Kami minta Kepolisian segera memperoses, lakukan upaya paksa, pemeriksaan, penangkapan, penahanan terhadap pelaku," ujar Indira Suryani, Jumat (14/4/2023).

Pihaknya juga meminta polisi dalam memproses kejadian ini bisa menggunakan pasal-pasal yang ada di UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

Terutama pasal-pasal penyiksaan seksual, di dalamnya ada pasal terkait persekusi dan merendahkan seksual seseorang.

"Mohon polisi tidak lagi menggunakan pasal perbuatan tidak menyenangan. Ini tidak sesuai. Silahkan UU TPKS," ujarnya.

Indira mengatakan perempuan korban persekusi di wilayah Pessel sedang mengalami trauma berat.

"Kejadian ini membuat korban trauma berat, sangat terluka harkat dan martabatnya. Korban juga tidak bisa tidur," ujar Indira Suryani, Jumat (14/4/2023).

Dia menyebut pihaknya bersama WCC Nurani Perempuan, Opsi dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) kedepan juga fokus melakukan pedampingan agar tidak terjadi trauma yang berkelanjutan pada korban.

Menurut Indira, kedua perempuan ini menjadi korban persekusi karena sedang di sana dan tiba-tiba saja kafe itu diserang ratusan orang.

Lanjutnya, orang-orang itu datang, lalu menarik dan mengarak-arak kedua perempuan ke laut.

Korban pun bingung apa yang terjadi. "Ketika korban bertanya apa salahnya, langsung keluar hinaan, ocehan, bahkan ada yang meneriakan bakar-bakar," ujar Indira.

Ia menambahkan korban tak sanggup melakukan perlawanan. Korban juga sempat bertanya salah mereka apa, tetapi tak didengarkan, malah terjadi pelecehan seksual, pencabulan, pornografi, dan tindakan merendahkan harkat perempuan.

Baca juga: Tindakan Tidak Manusiawi di Pesisir Selatan, Dua Wanita Diarak, Pakaian Dilucuti

Baca juga: Inilah Permintaan Terakhir Yusniati Pardosi Mahasiswi Yang Meninggal di Kairo

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved