Pembunuhan Berantai
Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
Pasutri asal Lampung menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kini Seneh lebih sering tinggal bersama anaknya yang masih berusia 14 tahun.
"Saya kurang tahu yah, gak pernah pulang. Waktu kejadian gak tau dimana. Waktu ketangkep juga saya gak tau, kan gak di sini," kata Seneh.
Menurut Seneh, sejak kenal perempuan ini Mbah Slamet jadi jarang pulang dan memilih hidup bersama selingkuhannya itu.
"Udah satu tahun semenjak pacaran, sudah setahun lebih lah, jarang pulang," katanya.
Mbah Slamet hanya sesekali pulang ke rumahnya.
Namun Seneh mengatakan tidak begitu peduli dengan perselingkuhan suaminya.
Baca juga: 25 Tahun Menikah, Istri Mbah Slamet Tak Mengetahui Sang Suami Jadi Dukun Pengganda Uang dan Pembunuh
Beberapa kali pula ada tamu Mbah Slamet.
"Kadang ada tamu di sini, saya kasih minuman, makanan. Saya gak tau mereka bicarakan apa," kata Seneh.
Seneh tak mengungkap sebenarnya siapa perempuan yang dimaksud.
"Seringnya jalannya sama perempuan itu. Katanya (Mbah Slamet) sekarang ikut ke sana," kata Seneh.
Sementara Mbah Slamet mengaku pertama kali membunuh pada tahun 2020, dan terakhir 2023.
Hanya saja ia mengaku lupa identitas dan lokasi korban dikuburkan.
"Sudah lama, orang itu yang saya bunuh jadi saya lupa namanya. Terakhir (dibunuh) Paryanto dari Sukabumi," kata Tohari alias Mbah Slamet.
Tamu yang datang dari beragam daerah, mulai dari Jawa hingga Tasik.
"Semua tamu yang ke rumah saya inginnya sugih (kaya)," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20230406-Pembunuhan-di-Banjarnegara2.jpg)